Bilangan oksidasi juga bisa disebut dengan biloks adalah menjadi salah satu materi yang terdapat di dalam ilmu kimia. Perlu diketahui bahwa atom memiliki muatan dan terdapat dua jenis di dalamnya, di antaranya negatif dan positif dan untuk mengetahui jumlahnya dilakukan dengan memakai biloks. Karena itu terdapat proses yang harus dilakukan sebelum mengetahui muatan di dalamnya apa.
Biloks dapat dikatakan sebagai proses dari penentuan muatan positif dan negatif dari atom, dalam prosesnya juga melalui transfer elektron. Karena diketahui bahwa sebuah atom bisa melepas dan juga menerima sebuah elektron. Terlepas dari muatan dari elektron tersebut apa, namun ini menjadi sifat alami yang dimiliki oleh sebuah atom yang jumlahnya ditentukan oleh biloks.
Apa Itu Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi secara tidak langsung memperlihatkan atom yang menerima dan melepaskan elektron ke atom lain, sehingga disebut juga dengan jumlah muatan negatif dan positif yang terdapat di dalam atom. Meskipun biloks ada di semua atom, namun satu hal yang harus diketahui adalah hanya beberapa senyawa dengan memiliki biloks lebih dari satu biji.
Biloks juga dipakai untuk menemukan nilai dari bilangan atom pada suatu molekul dan senyawa, untuk mencari nilai tersebut harus diketahui dulu bilangan oksidasi dari unsur atom lain dengan sifat yang sama atau standar dan umum. Untuk mengetahui muatan dalam atom biasanya digunakan cara tersendiri, dalam hal ini ada dua dengan penjelasan seperti berikut.
- Jika atom melepas dan menerima elektron dalam jumlah tertentu ke atom lain, maka nilai atom tersebut akan bernilai positif.
- Jika atom menerima atau mendapatkan elektron dalam jumlah tertentu, maka nilai atom tersebut akan bernilai negatif.
Menjadi pertanyaan lain mengenai alasan yang membuat atom harus melakukan transfer dan menerima muatan dari atom lain. Mengapa hal ini terjadi dan dilakukan? jawabannya sangat singkat. Transfer dan melepas atom dipakai untuk menjaga stabilnya atom itu sendiri, sudah menjadi sifat atom tidak betah dengan kondisi tak stabil karena itu dibutuhkan transfer dan melepas.
Untuk dapat berada dalam kondisi stabil, atom juga mencari cara untuk bisa membuat mereka stabil dengan mencari yang disebut dengan melakukan reaksi. Memahami bilangan oksidasi tidak semudah yang dibayangkan, seolah sedang menaiki tangga yang setiap bagiannya memiliki permasalahan untuk dipecahkan atau hanya untuk dipahami saja secara baik dan benar.
Baca juga: Pengertian Benzena, Turunan Beserta Kegunaannya
Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi sebagai materi dasar dari pemahaman reaksi redoks atau reduksi-oksidasi, karena itu para siswa harus memahami bagian ini dengan seksama dan benar. Agar tidak kebingungan dalam melanjutkan ke tangga berikutnya. Kali ini memasuki fase di mana adanya aturan dalam penentuan bilangan oksidasi, seperti berikut ini.
Bilangan Oksidasi Unsur Bebas
Adalah 0 dan terbagi menjadi dua bagian, yakni unsur bebas berbentuk seperti C, Ca, Cu, Na, Fe dan lain sebagainya termasuk yang berbentuk molekul yang kesemuanya akan memiliki bilangan oksidasi 0. Unsur bebas merupakan suatu unsur yang terletak di manapun asalkan tidak berkaitan secara kimia dengan unsur lainnya
Bilangan Oksidasi Ion Monoatom
Bilangan oksidasi ini 1 atom dengan poliatom yang memiliki lebih dari satu atom, namun semuanya harus disesuaikan dengan jenis ion. Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah +1, +2, dan +3 untuk biloks ion monoatom dan NH4+, SO42-, dan PO43– berturut-turut adalah +1, -2, dan -3 untuk biloks ion poliatom.
Bilangan Oksidasi Unsur pada Golongan
Untuk hal ini bilangan oksidasi pada golongan logam IA, IIA, IIIA yang harus disesuaikan dengan golongan yang ada atau masing-masing golongan tersebut. Contohnya seperti bilangan oksidasi IA = H, LI, Na, K, Rb, Cs, Fr = + 1. Kemudian contoh dari bilangan oksidasi Na pada senyawa NaCl adalah +1.
Bilangan Oksidasi Unsur Golongan Transisi
Untuk biloks yang satu ini termasuk dalam golongan b yakni memiliki lebih dari satu atom, untuk memahami bilangan oksidasi unsur ini harus diamati dengan seksama. Contohnya seperti pada bilangan oksidasi Cu yang memiliki +1 dan +2, lalu pada Au yakni +1 dan +3, serta terakhir adalah biloks Sn dengan memiliki +3 dan +4.
Jumlah Bilangan Oksidasi Membentuk Ion
Menggunakan NH4 = +1 yang berarti bilangan oksidasi H = +1 dengan indeks atom sebesar 4, sehingga bilangan oksidasi H dikalikan dengan indeks H = +4. Hal ini melihat titik pada jumlah muatan, sehingga bilangan oksidasi N harus -3. Tujuannya agar N dan H jika dijumlahkan maka hasil sesuai dengan jumlah muatan berupa +1.
Jumlah Bilangan Oksidasi Unsur-unsur
Dalam aturan jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur bisa didapatkan bentuk berupa senyawa = 0, contohnya seperti H20 = 0.Biloks H = +1 sehingga atom H mempunyai dua indeks yang apabila H dikalikan dengan indeks maka H = +1 X 2 = +2 untuk membuat biloks H dan O sama dengan 0 sehingga biloks O harus memiliki nilai -2.
Bilangan oksidasi hidrogen (H) jika dikaitkan dengan logam = -1 maka, h berkaitan dengan non-logam sama dengan +1. Bilangan Oksidasi oksigen (O) yang terdapat di dalam senyawa peroksida = -1, sementara bilangan oksidasi O yang terdapat di dalam non-peroksida adalah -2. Bilangan oksidasi atom s yang paling tertinggi terdapat pada senyawa Al₂(SO₄)₃ yaitu mempunyai biloks S = +6.
Bilangan oksidasi terendah yang dimiliki unsur klorin adalah -1 dan yang paling tertinggi +7, sementara itu bilangan oksidasi Mn tertinggi terdapat dalam senyawa kalium manganat (K2Mn04) yakni sebesar +6. Sementara itu bilangan oksidasi aluminium dalam al203 adalah +3, bilangan oksidasi tertinggi atom mangan terdapat pada senyawa kalium permanganat (KmnO4).
Contoh Soal dan Pembahasan Bilangan Oksidasi
Contoh Soal 1
Yang dimaksud dengan biloks NA dalam NaCL adalah…?
Jawab
Jawabannya +1, hal ini dikarenakan NaCL sama-sama memiliki elektron dalam jumlah yang sama yakni satu. Cl mendapat transfer elektron dari Na, hal ini membuat nilai Cl menjadi -1 sebelum Na melepaskan elektron lalu nilainya kembali menjadi +1.
Demikian penjelasan mengenai bilangan oksidasi atau disebut juga dengan biloks, mulai dari pengertian, aturan penentuan bilangan hingga contoh soal yang mudah dikerjakan. Siswa Sampoerna Academy akan diajak untuk memecahkan permasalahan saat memahami ilmu pengetahuan di dalam kelas, termasuk saat mempelajari salah satu bidang di dalam ilmu kimia ini.
Sampoerna Academy menerapkan kurikulum berstandar internasional, membuat para siswa baik di tingkat dasar hingga perguruan tinggi mendapat bantuan yang bermanfaat dan efektif. Yakni berupa fasilitas-fasilitas memadai yang disediakan oleh Sampoerna Academy guna menunjang kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas untuk satu tujuan, menjadi yang terbaik.
Referensi
Wikipedia