Suatu terapi yang sebenarnya banyak digunakan berbagai negara, Indonesia menjadi salah satu negara yang menerapkan terapi plasma konvalesen. Bahkan terapi ini sudah digunakan puluhan tahun lalu, seperti dalam kasus virus MERS. Dan kini kembali dipakai dalam mempercepat penyembuhan dari pasien Covid-19 memakai cara donor plasma konvalesen.
Merupakan salah satu metode pengobatan yang dipakai menangani pasien Covid-19, khususnya gejala berat. Pengobatan pasien Covid-19 dengan cara ini diketahui bisa meningkatkan peluang kesembuhan pasien Covid-19, dilakukan dengan cara memberi plasma darah lewat donor dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh ke orang yang terinfeksi akut.
Baca juga: Dampak Pencemaran Udara dan Penyebabnya
Pengertian Plasma Konvalesen
Plasma konvalesen adalah bagian darah dengan kandungan antibodi pasien yang sembuh dari Covid-19, selain itu dinyatakan negatif dengan memiliki antibodi sebagai sistem perlawanan imun terhadap virus. Dengan cara mendonorkan plasma darah kepada pasien yang mengalami gejala akut dan sedang dirawat di rumah sakit.
Di dalam plasma darah konvalesen ada sebuah antibodi sebagai respons tubuh ketika munculnya infeksi suatu virus atau bakteri, termasuk virus corona. Virus atau bakteri penyebab penyakit pun bisa dibasmi jika memiliki antibodi yang cukup. Meskipun tidak semua plasma konvalesen dapat didonorkan pada pasien yang membutuhkan.
Apa itu plasma konvalesen, jika dibedakan dengan vaksin Covid-19 adalah dua hal yang berbeda, vaksin bersumber dari antigen virus yang sudah lemah atau mati. Sementara plasma bersumber dari cairan antibodi penyintas Covid-19. Penggunaan plasma juga diperuntukkan kepada pasien yang memiliki kondisi kritis, sehingga tidak semua diberi.
Syarat Plasma Konvalesen
Penerima
Direkomendasikan pada pasien dengan gejala berat hingga kritis yang tengah dalam perawatan di rumah sakit, dan diberikan pada pasien dengan sistem imun lemah. Plasma konvalesen bisa digunakan pada pasien Covid-19 namun tidak semua kasus, ditujukan pada pasien yang berusia minimal 18 tahun dan mengalami gejala berat atau kritis di rumah sakit.
Plasma konvalesen juga bisa dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien dengan kondisi komorbid, seperti penyakit diabetes, asma atau sistem imun tubuh yang lemah. Pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri dengan gejala ringan atau tanpa gejala tidak perlu mendapatkan terapi ini, kemudian tidak bisa dilakukan terhadap orang yang sehat.
Pemberi Donor
Pemberi donor plasma konvalesen juga harus memenuhi kriteria khusus yang ditetapkan sama seperti penerima. Para penyintas Covid-19 yang ingin melakukan donor plasma harus memenuhi syarat sebagai berikut ini syarat donor plasma konvalesen.
- Berusia 18-60 tahun dan memiliki riwayat positif Covid-19 dalam 3 bulan terakhir.
- Dalam kondisi sehat dan dinyatakan sudah sembuh dari Covid-19 minimal selama 14 hari.
- Diutamakan laki-laki atau perempuan yang belum pernah hamil dan memiliki berat badan 55 kg.
- Tidak mempunyai riwayat transfusi darah dengan rentang waktu selama enam bulan terakhir.
- Kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit yang menular dari darah, seperti hepatitis hingga HIV/AIDS.
- Memiliki kadar antibodi virus corona yang cukup, memiliki golongan darah yang cocok dengan penerima.
Efektivitas donor plasma konvalesen masih terus dalam penelitian, namun metode diketahui memberi peningkatan antibodi yang berdampak mengurangi tingkat keparahan reaksi virus. Proses pemulihan pun bisa berlangsung lebih cepat dan nyaris tidak menimbulkan efek yang dialami pasien setelah donor plasma konvalesen.
Alur dan Tahap Plasma Konvalesen
Sebelum Prosedur
Dokter dan perawat mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, termasuk jarum, selang infus dan kantong plasma konvalesen yang disesuaikan golongan darah pasien.
Selama Prosedur
Setelah itu membersihkan dan mensterilkan area kulit tangan, tempat jarum akan dimasukkan dengan alkohol. Jarum dimasukkan ke pembuluh darah, lalu didekatkan dengan plester. Prosedur terapi ini biasanya akan berlangsung selama 1-2 jam, mirip dengan transfusi darah.
Setelah Prosedur
Pasca menjalani terapi plasma konvalesen, pasien akan terus diawasi oleh dokter dan perawat dengan tujuan agar kondisi pasien terpantai setelah mendapatkan donor.
Dalam proses terapi, dokter mungkin akan memberi obat-obatan lain sesuai kebutuhan pasien, misalnya antivirus untuk Covid-19 seperti remdesivir dan favipiravir. Gejala berat yang dialami pasien Covid-19 efektif diatasi dengan donor plasma ini, bahkan cenderung membuat kondisi pasien menjadi stabil hingga pulih.
Biaya Plasma Konvalesen
Biaya yang dibebankan kepada pasien tindakan pemberian plasma konvalesen adalah biaya pengolahan plasma, seperti kantong darah, reagen, SDM dan sebagainya. Donor plasma tidak membebankan biaya kepada pasien. Sesuai dengan SK Pengurus Pusat PMI, harga per kantong plasma konvalesen adalah sekitar Rp2.250.000 sampai Rp2.500.000.
Demikian penjelasan mengenai plasma konvalesen, mulai dari pengertian, syarat, alur tahapan hingga biaya yang dibebankan kepada pasien. Dalam mendukung program pemerintah guna mempersempit penyebaran virus covid-19, Sampoerna University menyelenggarakan program Distance Learning atau belajar jarak jauh.
Dapatkan info lebih lanjut tentang program distance learning Sampoerna University di sini.
Referensi
Utdp-pmi.or.id – Donor plasma konvalesen