Green House Effect atau disebut dengan efek rumah kaca muncul dari adanya gas-gas rumah kaca pada atmosfer bumi. Kondisi ini diartikan sebagai proses adanya pemanasan secara alami, membuat gas yang muncul terperangkap radiasi panas yang ada di bumi. Beberapa gas rumah kaca alami seperti siklus air, uap air (H20), karbondioksida (CO2), nitrous oxide (NO2) dan lainnya.
Karena adanya gas-gas yang terperangkap ini, kondisi bumi di malam hari yang seharusnya dingin justru menjadi hangat. Bahkan saking masifnya, kondisi ini terjadi dari tahun ke tahun dan terjadi di sebagian besar permukaan bumi. Jika kondisi normal, hawa hangat atau panas hanya akan terjadi ketika di siang hari, sementara malam hari kondisi bumi akan dingin.
Efek Rumah Kaca Menurut Para Ahli
Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS)
Menurut Asosiasi Energi New Mexico, jelaskan efek rumah kaca dan pemanasan global ialah suatu kejadian panas bumi yang terperangkap. Karena terhalang gas emisi seperti karbondioksida yang terdapat di atmosfer, sebagian besar munculnya gas emisi ini berasal dari asap kendaraan, pabrik dan fenomena kebakaran hutan.
Badan Perlindungan Lingkungan (AS)
Efek rumah kaca adalah suatu proses terciptanya peningkatan suhu rata-rata yang ada di permukaan bumi. Kondisi yang diakibatkan menipisnya lapisan atmosfer bumi, dampaknya pada kebocoran dan mengakibatkan cuaca di bumi semakin hangat dan panas karena sinar matahari yang gagal dilindungi oleh lapisan atmosfer.
Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam
Merupakan krisis lingkungan yang diakibatkan aktivitas kemanusiaan di bumi, suhu permukaan bumi semakin meningkat karena gas karbondioksida yang terperangkap. Aktivitas ini meningkat setiap harinya, kemudian menjadikan cuaca di bumi semakin panas dan panas hari demi hari. Beberapa gas penyumbang fenomena ini adalah uap air, metana, ozon, nitrous oxida dan lain.
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Kondisi ini terjadi lewat serangkaian proses, namun paling sering bisa ditemui pada rumah kaca yang dijadikan sebagai tempat budidaya. Hal ini banyak ditemui di negara yang memiliki musim dingin atau juga adanya percobaan di bidang ilmu biologi serta pertanian. Pada proses terjadinya efek rumah kaca CO2 menyebabkan panas matahari bisa dipantulkan keluar atmosfer sebagiannya.
Namun sebagian lainnya terperangkap di dalam rumah kaca tersebut dan membuat adanya penaikkan suhu panas. Contoh mudah lainnya, apabila sedang berada di dalam mobil di siang hari dalam keadaan panas dan di dalam mobil tertutup tanpa adanya air conditioner yang menyala, hasilnya suhu panas di dalam mobil akan meningkat.
Adanya gas yang keluar dari rumah kaca kemudian membentuk lapisan dan lapisan ini kemudian menyelimuti bumi. Gas kaca ini berisi karbondioksida, metana, nitrogen dioksida dan yang lainnya secara alami masuk di dalam lapisan tersebut. Jika efek rumah kaca lepas, partikel yang keluar akan naik hingga menuju ke lapisan troposfer yang kemudian bergantian menyelimuti bumi.
Pembagian energi yang terpantul ke bumi masing-masing sebanyak 25 persen memantul ke awan dan partikel lain, 25 persen terserap awan, 45 persen terserap permukaan bumi dan sebanyak 10 persen terpantul oleh permukaan bumi. Gas yang melayang akibat efek ini melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer yang melindunginya.
Panas bumi yang kembali masuk membuat suhu bumi menjadi naik dan membuat cuaca hangat menyelimuti bumi meski berada di malam hari. Meski hanya menghangat, namun jika setiap harinya mengalami kenaikan ditambah dengan sifatnya global secara keseluruhan membuat terjadinya pemanasan global atau global warming.
Dampak Efek Rumah Kaca
Pemanasan Global
Dampak dari efek rumah kaca bisa menyebabkan pemanasan global yang mengancam tatanan ekosistem setelah suhu bumi yang naik. Tidak semua makhluk hidup bisa beradaptasi cepat dengan kondisi ini, beberapa di antaranya bahkan tidak bisa bertahan.
Mencairnya Es di Kutub
Kondisi hangat tentu membuat es bisa mencair, karena adanya peningkatan dari hari ke hari dan secara berlangsung. Es yang mencair mengakibatkan kenaikan air laut, kondisi ini bisa membuat air laut membuat tenggelam daerah rendah di sekitarnya.
Kerusakan Ekosistem & Tingginya Tingkat Keasaman Laut
Dampak buruk lainnya yang diakibatkan pemanasan global adalah kerusakan ekosistem laut dengan tingginya tingkat keasaman air. Dalam kondisi seperti ini, air laut yang menjadi tempat hidup hewan yang bernapas dengan insang menjadi ancaman nyata.
Menipisnya Lapisan Ozon
Dampak yang terakhir ini bisa jadi merupakan ancaman nyata paling berbahaya yang harus dihadapi semua makhluk hidup di bumi. Pasalnya lapisan ozon merupakan tameng bagi makhluk bumi dari panasnya sinar matahari, jika lapisan ozon semakin tipis maka dampak negatif yang ditimbulkan juga sangat berbahaya.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Penebangan Liar dan Pembakaran Hutan
Dua hal ini tentu bukan perkara yang asing lagi bagi masyarakat penghuni suatu daerah, terlebih jika daerah tersebut masih termasuk wilayah hutan asri dengan banyak pohon sebagai sumber kehidupan. Tempat ini tentu rawan akan penebangan liar, selain itu salah satu cara untuk meratakan hutan juga dengan membakarnya, kedua hal ini faktor utama pemanasan global.
Penggunaan Bahan Bakar Fosil Secara Berlebihan
Beberapa jenis bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara, kedua jenis hasil bumi yang dimanfaatkan memperkaya diri. Bukan tak mungkin pemakaian muncul secara berlebihan, dan jika sudah demikian maka dampaknya bisa sangat berbahaya. Termasuk memperburuk kualitas udara dan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
Pencemaran Laut
Terjadinya efek rumah kaca disebabkan oleh lautan menyerap karbon dioksida dalam jumlah sangat banyak, bisa tercemar limbah industri dan sampah dan pada akhirnya merusak ekosistem laut. Bukan tak mungkin ekosistem ini akan musnah dan lenyap, karena laut tak lagi bisa menyerap karbon dioksida.
Industri Pertanian
Hal ini muncul dalam penggunaan pupuk non organik, mampu meningkatkan hasil pertanian tetapi juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Menghasilkan gas rumah kaca, inilah penyebabnya karena yang muncul seperti nitrous oksida yang tercemar ke udara.
Limbah Rumah Tangga
Produksi limbah yang semakin meningkat setiap harinya membuat munculnya gas metana dan karbon dioksida, disertai dengan bakteri-bakteri yang fungsinya sebagai pengurai sampah. Jika lingkungan tidak ditata dan diperhatikan dengan benar, maka kesehatan lingkungan bisa tercemar dan menimbulkan dampak buruk.
Industri Peternakan
Hal ini didapat dari limbah industri peternakan, termasuk seperti kotoran sapi yang bisa menghasilkan efek rumah kaca karena adanya karbon dioksida dan metana. Semakin banyak munculnya limbah peternakan, maka akan semakin besar pula gas rumah kaca yang lepas ke udara.
Gaya Hidup Konsumtif
Berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang bisa berdampak buruk terhadap lingkungan, produk-produk yang dipakai manusia menyumbang sekitar 60 persen gas rumah kaca. Hal ini diakibatkan karena penggunaan energi yang sangat banyak, khususnya dalam memproduksi barang industri seperti listrik dan batu bara.
Sampah Plastik
Penumpukan sampah plastik yang berlebihan membuat volume tak terkendali susah untuk bisa diuraikan atau bahkan tidak bisa. Sampah-sampah yang ada hanya akan mencemari lingkungan, plastik mampu mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena sinar matahari dan ini membuat rusak iklim.
Gas Karbon Monoksida
Hal ini berkaitan dengan aktivitas manusia, khususnya ketika berkendara dengan menggunakan motor. Gas karbon monoksida yang keluar lewat asap kendaraan membuat polusi udara dan hal ini berdampak pada pemanasan global.
Boros Listrik
Penggunaan listrik yang berlebihan juga membuat dampak buruk, hal ini memicu adanya penguapan pada listrik sehingga dibutuhkan penggunaan secara efisien dan disesuaikan dengan kebutuhan serta tidak asal-asalan dalam menggunakan.
Bahan Bakar Bensin
Bensin merupakan bahan pokok bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, namun pemakaian secara berlebihan juga berdampak pada munculnya efek rumah kaca. Pembakaran memunculkan karbondioksida yang sangat berpengaruh terhadap pemanasan global.
Chloro Four Carbon Tidak Terkontrol
Merupakan salah satu penyebab munculnya efek rumah kaca dan kondisi ini sangat sulit untuk bisa dihindari. Meskipun penanganan yang masih bisa dilakukan dengan menggabungkan bahan kimia untuk dijadikan sebagai alat rumah tangga dan contohnya seperti AC dan kulkas.
Penggunaan Tisu Berlebihan
Bahan baku pembuatan tisu adalah pohon yang diambil serat kayu untuk kemudian diolah kembali memakai teknologi canggih. Jika banyak pohon yang ditebang, maka produksi oksigen akan terganggu sehingga menimbulkan dominasi karbondioksida di mana-mana.
Gas Industri
Gas industri merupakan salah satu penyebab adanya efek rumah kaca, tak sedikit yang mengabaikan hal ini karena nyatanya pencemaran udara dari asap pabrik secara berlebihan membuat bercampurnya tiga jenis gas berbeda, karbondioksida, karbonmonoksida dan gas metana.
Baca juga: Pengertian Galaksi, Ciri, Jenis dan Teori Terbentuknya
Cara Menanggulangi Peningkatan Efek Rumah Kaca
Hemat Energi Listrik
Gunakan listrik seperlunya saja, hal ini sudah memberi kontribusi besar terhadap pengurangan pemakaian batu bara sebagai pemicu emisi gas karbondioksida di udara. Efek rumah kaca sebagai masalah lingkungan secara global terjadi karena salah satunya dapat mengancam stok listrik habis.
Beralih dari Pupuk Kimia ke Pupuk Organik
Hasil pertanian yang meningkat tak melulu karena pemakaian pupuk berbahan kimia atau disebut juga dengan pupuk non-organik. Karena penggunaan pupuk organik juga bisa diandalkan.
Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Bahan bakar ramah lingkungan memang sangat jarang bisa ditemui di Indonesia, tetapi jika mulai saat ini mulai digerakkan akan membawa perubahan seperti penggunaan panel surya.
Mengolah Limbah Peternakan
Limbah merupakan penyumbang gas rumah kaca, khususnya limbah peternakan dan untuk mengurangi emisi karbondioksida dan metana maka limbah bisa diolah menjadi biogas.
Menggalakan Reboisasi
Penghijauan hutan kembali menjadi salah satu cara yang bisa menyelamatkan dunia dari kehancuran, karena tumbuhan hasil reboisasi membuat karbondioksida kembali terserap.
Batasi Penggunaan Plastik
Plastik merupakan senyawa polimer yang sangat sulit untuk bisa dihancurkan tanah, sementara pembakaran membuat gas karbondioksida muncul dalam jumlah banyak.
Demikian penjelasan mengenai efek rumah kaca, mulai dari pengertian, proses terbentuknya, dampak negatif hingga penyebab serta bagaimana cara menanggulanginya. Sampoerna Academy memiliki kualifikasi akademik yang diakui secara internasional, mempersiapkan siswa untuk bisa bersaing dan mencapai keberhasilan di tahap kehidupan.
Sampoerna Academy mengadopsi kurikulum terbaik dunia yang memakai metode berbasis STEAM, yakni Science, Technology, Engineering, Arts dan Math yang diterapkan di Amerika sudah bisa didapatkan di Indonesia. Sampoerna Academy mempersiapkan siswa berdasarkan landasan global dengan kualifikasi akademik diakui internasional.
Referensi
Wikipedia