Manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak bisa terlepas dari yang namanya interaksi atau komunikasi. Interaksi adalah sebagai tindakan yang dilakukan agar seseorang bisa saling mendapatkan informasi-informasi baru serta untuk mengutarakan apa yang ada di dalam pikirannya. Kegiatan untuk saling memberikan informasi itu termasuk ke dalam interaksi sosial.
Lantas, apa sebenarnya interaksi sosial?
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial ini secara sederhana berasal dari kata interaksi. Interaksi ini memiliki arti sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan cara memberikan timbal balik, entah itu secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan kata lain, interaksi sosial ini merupakan suatu hubungan timbal balik yang dilakukan di antara individu atau kelompok untuk membangun hubungan sosial, seperti pertemanan maupun berkehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, pengertian interaksi sosial menurut para ahli antara lain:
Bonner
Interaksi sosial adalah hubungan saling mempengaruhi antara satu orang ke orang lainnya.
Gilin
Gilin menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah hubungan sosial antara satu individu dengan individu lain karena pada dasarnya setiap orang tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Walgito
Menurut Walgito, interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik dimana individu mempengaruhi kelompok lain.
Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto memberikan pendapat bahwa interaksi sosial adalah suatu proses yang terkait dengan hubungan antar-individu atau kelompok untuk membangun suatu sistem dalam kehidupan sosial.
Murdiyatmoko & Handayani
Menurut keduanya, interaksi sosial adalah suatu hubungan yang dibentuk oleh seseorang dengan orang lain sehingga terbangunnya struktur sosial.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diidentifikasi dengan melihat ciri-ciri berikut ini:
- Interaksi harus dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Adanya suatu komunikasi yang terjalin antara orang dengan menggunakan simbol tertentu.
- Walaupun tidak sepemikiran, tetapi interaksi sosial pasti memiliki tujuan tertentu.
Syarat Interaksi Sosial
Interaksi sosial bisa terjadi karena adanya dua syarat utama, yaitu:
Kontak Sosial
Kontak sosial merupakan hubungan yang terjadi antara dua belah pihak yang menjadi awal dari sebuah interaksi sosial. Kontak sosial ini terjadi tidak harus saling bertemu secara langsung.
Sehingga, kontak sosial ini terbagi menjadi dua, yaitu:
- Kontak fisik berarti kontak terjadi secara langsung dan bertatap muka secara langsung.
- Kontak non-fisik adalah kontak yang tidak bertemu secara langsung, tetapi menggunakan media tertentu seperti telepon.
Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang wajib ada di dalam interaksi sosial baik itu secara lisan maupun isyarat. Komunikasi ini digunakan untuk menyampaikan suatu tujuan. Tanpa adanya komunikasi, interaksi sosial akan sulit terbangun.
Komunikasi itu sendiri memiliki beberapa unsur, yaitu:
Komunikator
Komunikator adalah seseorang yang menjadi sumber pemberi pesan dalam suatu interaksi.
Komunikan
Komunikan adalah seseorang atau suatu kelompok yang menerima pesan dari komunikator.
Pesan
Pesan ini tentunya harus ada karena pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
Media
Media merupakan perantara yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan.
Efek atau Dampak
Efek merupakan hasil yang diharapkan oleh komunikator mempengaruhi komunikan dari suatu kegiatan komunikasi.
Jenis Interaksi Sosial Beserta dengan Contohnya
Interaksi sosial memiliki beberapa jenis, yaitu:
Interaksi antar-individu
Interaksi antar-individu ini bisa dibilang interaksi sosial yang dilakukan dari satu individu ke individu lainnya yang dilakukan dalam rangka mencapai kesepakatan yang sama, tetapi jika kesepakatan tidak terjadi umumnya akan menimbulkan suatu konflik.
Contoh:
- Seseorang mengajak temannya bermain.
- Guru mengajari muridnya mengenai mata pelajaran.
- Dua orang yang saling menyapa ketika sedang bertemu di jalan.
Interaksi Individu dengan Kelompok
Interaksi antara individu dengan kelompok ini berarti seseorang menyampaikan suatu informasi kepada beberapa orang.
Contoh:
- Pidato
- Pembicara di dalam sebuah seminar
- Presiden memberikan informasi kepada masyarakat.
Interaksi Antar-kelompok
Interaksi antar kelompok ini merupakan interaksi yang dilakukan oleh beberapa orang dengan beberapa orang demi kepentingan kelompok.
Komunikasi antar kelompok ini harus berhati-hati karena bisa menimbulkan konflik jika tidak terjadi kesepakatan.
Contoh:
- TNI dan Polri bersinergi untuk bersama-sama mengamankan lingkungan sekitar.
- Suatu tim kerja mempresentasikan hasil kerja mereka ke divisi lainnya.
Pola Interaksi Sosial
Interaksi sosial ini memiliki suatu pola dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Kedudukan Sosial atau Status
Kedudukan sosial ini memberikan batasan tertentu pada suatu individu dalam melakukan interaksi. Umumnya seseorang yang memiliki kedudukan lebih rendah harus menghormati orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi,
Contoh: Guru yang mengajar muridnya, bos yang mengatur karyawannya, presiden yang memberikan pidato kepada masyarakat.
Bisa menimbulkan konflik
Interaksi sosial ini bisa memunculkan konflik atau pertentangan apabila ada hal-hal yang tidak dapat dipenuhi.
Contoh:
Demo yang dilakukan oleh mahasiswa karena rasa tidak puas atas kebijakan pemerintah.
Interaksi sosial tidak mengenal batasan apapun
Artinya, interaksi sosial ini bisa dilakukan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Contoh:
Interaksi antara orang tua terhadap anak.
Faktor Pembentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial ini bisa terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu:
Imitasi
Imitasi adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan meniru orang lain dalam berbagai hal seperti sikap, gaya, hingga perilaku.
Sugesti
Sugesti adalah suatu dorongan yang dilakukan oleh seseorang agar orang lain bisa terpengaruh dengan cara apapun.
Simpati
Simpati merupakan rasa yang ditunjukkan oleh seseorang karena ada ketertarikan terhadap orang lain.
Empati
Empati adalah kondisi ketika seseorang ikut merasakan perasaan yang dirasakan oleh orang lain.
Identifikasi
Identifikasi merupakan pemberian tanda terhadap orang lain.
Bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif merupakan interaksi-interaksi cenderung mengarah ke tujuan-tujuan yang baik atau positif. Artinya, interaksi dilakukan untuk mencapai suatu kebaikan atau tujuan yang positif.
Interaksi sosial asosiatif terbagi menjadi empat macam, yaitu:
Kerjasama
Kerja sama adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Akomodasi
Akomodasi adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap sesuatu yang bertentangan agar suatu konflik bisa terselesaikan sehingga keseimbangan sosial terbentuk.
Bisa dibilang akomodasi ini adalah suatu penyelesaian konflik. Penyelesaian itu terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu ajudikasi, arbitrase, kompromi, konsiliasi, mediasi, dan stalemate.
Toleransi
Toleransi pada dasarnya merupakan sikap saling menghormati antar individu maupun kelompok. Toleransi ini kaitannya dengan suku, ras, agama, dan golongan tertentu.
Akulturasi
Akulturasi merupakan proses keterbukaan terhadap perkembangan atau unsur baru, tanpa menghilangkan unsur lama.
Asimilasi
Asimilasi singkatnya merupakan penggabungan antar budaya sehingga membentuk suatu kebudayaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan lawan dari interaksi asosiatif. Artinya, disosiatif ini merupakan interaksi sosial yang justru mengarah ke hal-hal yang bersifat negatif.
Persaingan
Persaingan pada dasarnya merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk bisa menjadi yang terbaik dalam mencapai sebuah tujuan. Persaingan ini bisa menjadi positif, tetapi bisa menjadi hal yang negatif jika salah satu kelompok merasa tidak sesuai dengan keinginannya.
Kontravensi
Kontravensi merupakan suatu tindakan yang menentang perkara dengan cara tersembunyi yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Hal itu dilakukan secara tersembunyi agar tidak terjadi konflik.
Contoh dari tindakan kontravensi adalah menghasut seseorang dan membocorkan rahasia orang lain secara diam-diam.
Pertentangan atau Konflik
Pertentangan ini sebenarnya adalah hasil dari kontravensi maupun persaingan yang sudah tidak sehat. Pertentangan bisa berujung pada sebuah pertikaian secara lisan maupun fisik.
Demikianlah penjelasan mengenai suatu aktivitas yang dinamakan dengan interaksi sosial. Di Sampoerna Academy, interaksi sosial tak hanya dipelajari, tetapi juga akan diterapkan di dalam pembelajaran sehari-hari.
Sebab, Sampoerna Academy memiliki filosofi inti yang mendorong supaya para siswa bisa memiliki keterampilan komunikasi untuk menjadi pemimpin baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Selain itu, siswa di Sampoerna Academy juga diminta untuk mempelajari mengenai tanggung jawab pribadi dan juga pengembangan keterampilan interpersonal supaya siap menghadapi kehidupan sosial yang sesungguhnya.
Referensi
Mediaindonesia.com – Interaksi Sosial Adalah