Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang berada di paling atas atau terluar. Ini tersusun dari berbagai mineral. material organik, serta anorganik lainnya. Tanah penting untuk menunjang kehidupan di bumi. Sebab, menyediakan hara bagi tumbuhan untuk berkembang di mana tumbuhan merupakan dasar dari rantai makanan. Di dalam tanah terdapat beragam lapisan yang perlu diketahui. Simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian Lapisan Tanah
Lapisan tanah merupakan susunan yang terdiri dari berbagai lapisan yang ada di dalam tanah. Jadi, tanah yang kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari itu sebenarnya masih ada lapisan-lapisannya dan mungkin yang terlihat hanya lapisan teratas saja.
Lapisan tanah tersebut memiliki tingkatan yang bisa dibedakan melalui tampilan fisik, warna, serta tekstur tanah. Tanah itu sendiri tersusun dari berbagai macam komponen sehingga bisa dijadikan tempat hidup bagi tumbuhan, hewan tertentu, dan bahkan manusia.
Secara sederhana, lapisan tanah paling atas adalah hasil dari pembentukan tanah dari lapisan bawahnya. Sementara lapisan paling bawah merupakan dasar pembentukan tanah.
Jenis Lapisan Tanah
Lapisan tanah terbagi menjadi empat jenis tingkatan, yaitu:
Lapisan Tanah Atas
Lapisan tanah paling atas ini juga disebut dengan top soil. Letak lapisan paling atas berada pada kedalaman atau tebal sekitar 30 cm di bawah permukaan.
Pada lapisan atas terdiri dari berbagai macam bahan organik dan humus. Lapisan paling atas ini bisa menjadi lapisan yang subur sehingga bisa ditanami tumbuhan berakar pendek.
Lapisan tanah atas ini memiliki warna yang lebih gelap dibanding yang lainnya. Lapisan top soil ini menjadi lapisan yang paling gembur karena banyak mikro organisme yang bisa bertahan hidup pada lapisan ini. Sisa-sisa pelapukan batang, daun, dan bagian makhluk hidup berada pada lapisan ini.
Lapisan Tanah Tengah
Lapisan tanah tengah memiliki ketebalan 50-100 cm. Lapisan ini menjadi lapisan kedua tanah setelah lapisan atas. Dibandingkan dengan lapisan atas, lapisan tengah ini memiliki warna yang lebih cerah.
Lapisan tengah terbentuk karena adanya sisa-sisa material yang ada di atasnya yang kemudian terbawa air dan mengendap. Hal tersebut membuat lapisan tengah teksturnya lebih padat. Lapisan tengah ini juga diketahui sebagai tanah liat.
Lapisan Tanah Bawah
Lapisan ketiga adalah lapisan tanah bawah. Lapisan ini diisi oleh batu-batuan yang mengalami pelapukan dan juga tercampur dengan lapisan atasnya. Selain batuan yang sudah melapuk, bagian ini juga masih ada batu yang masih keras.
Warna dari lapisan bawah ini disesuaikan dengan kondisi batuan penyusunnya. Lapisan umumnya sulit untuk dijangkau oleh akar tanaman.
Lapisan Batuan Induk
Lapisan bawah bukan merupakan lapisan terbawah pada tanah, lapisan terbawah tanah sebenarnya adalah lapisan batuan induk.
Pada lapisan ini, terdapat batuan-batuan padat. Lapisan ini menjadi penentu kualitas kondisi tanah di suatu wilayah. Sebab, kondisi tanah ditentukan oleh batu yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, setiap daerah memiliki tanah yang berbeda, karena batuan induknya juga berbeda.
Karena dalamnya lapisan ini, akar tanaman dan air akan sulit untuk menembus. Namun, pada bagian ini batuan mudah hancur.
Meski berada di paling bawah, lapisan ini justru berwarna putih kelabu hingga kemerahan. Bagian ini dapat terlihat di dinding tebing atau jurang wilayah pegunungan.
Baca juga: Lapisan Bumi Litosfer: Pengertian dan Material Pembentuknya
Jenis Tanah dalam Lapisan tanah
Di dalam lapisan tanah, masih terbagi lagi berdasarkan jenis-jenisnya, seperti:
Tanah Aluvial
Tanah aluvial ini terbentuk karena adanya lumpur dan pasir halus dari fenomena erosi tanah. Tanah aluvial ini kerap ditemui di wilayah-wilayah dataran rendah, rawa, lembah, muara sungai, pinggiran sungai besar.
Ciri-ciri dari tanah aluvial ini adalah memiliki tekstur yang terlepas dari erosi serta berwarna kelabu. Tanah jenis aluvial ini akan tergolong subur tergantung pada kondisi iklim dan juga induk tanah.
Di Indonesia, tanah aluvial banyak dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan.
Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan tanah yang memiliki ciri utama yaitu berwarna hitam. Tanah andosol ini merupakan tanah yang terbentuk karena adanya endapan vulkanik dari gunung berapi yang kemudian mengalami pelapukan. Di setiap negara, jenis tanah andosol ini diberi nama berbeda-beda.
Umumnya, tanah andosol merupakan tanah yang subur karena dapat menyerap banyak air dan memiliki kelembaban yang tinggi.
Karakteristik dari tanah andosol selain berwarna kehitaman adalah teksturnya yang halus serta konsistensinya yang gembur.
Tanah Entisol
Tanah entisol adalah tanah yang masih dalam proses permulaan. Artinya, tanah ini masih sangat muda dalam perkembangannya.
Pada tanah entisol, mineral tanah belum membentuk suatu horison pedogenisk yang nyata. Tanah entisol ini terjadi pada wilayah-wilayah seperti lereng, dataran banjir, serta dunes.
Karakteristik utama dari tanah entisol adalah material tanah yang tidak terorganisasi, sehingga bentuknya seperti suatu timbunan pasir.
Tanah Grumusol
Tanah grumusol adalah tanah yang terbentuk karena adanya pelapukan pada batuan karst dan batuan vulkanik. Tanah grumusol ini minim akan unsur hara dan organik di dalamnya karena tidak adanya aktivitas organik di dalamnya.
Tanah grumusol memiliki sifat kapur yang mampu menyerap unsur hara dalam tanah. Namun, tanah jenis ini bisa mematikan tanaman karena kadar kapurnya yang tinggi.
Karakteristik dari tanah grumusol ini mirip dengan batuan pada induknya, dimana pelapukan hanya membuat batuan berubah fisik dan teksturnya.
Komponen Penyusun Tanah
Tanah terdiri dari beberapa komponen. Komponen itu memiliki berbagai macam fungsi seperti untuk menutrisi makhluk hidup yang ada di dalam tanah. Sebenarnya, di dalam tanah itu terjadi simbiosis mutualisme, dimana para makhluk hidup itu hidup dari komponen tanah, dan tanah bisa mendapatkan manfaat dari adanya organisme yang hidup di tanah. Komponen tanah itu antara lain:
Udara
Udara merupakan suatu zat bebas yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, tetapi dapat kita temui dimanapun dan kapanpun. Karena sifatnya yang fleksibel, udara juga bisa berada di sela-sela tanah. Oleh sebab itu, beberapa persen dari udara ini bisa mempengaruhi volume tanah.
Bagi tanah, udara ini berfungsi sebagai alat pernafasan untuk mikroba dan akar untuk membantu pertumbuhan dari suatu tanaman.
Batuan
Batuan menjadi menjadi salah satu komponen utama di dalam tanah. Batu ini merupakan benda padat yang terbentuk karena beberapa peristiwa. Namun, mayoritas batu di permukaan bumi asalnya dari erupsi gunung merapi yang mengeluarkan magma yang kemudian mengeras karena suhunya berubah. Kemudian, batuan itu mengalami pelapukan karena adanya air, angin, serta zat-zat yang bersifat korosif.
Humus
Humus adalah komponen yang terletak di dalam tanah. Humus ini terbentuk karena tumbuhan-tumbuhan atau hewan yang sudah mati dan telah diuraikan. Humus ini bisa menghasilkan air sehingga berguna untuk pertumbuhan tanaman.
Mineral
Selain batuan, mineral menjadi salah satu komponen utama di dalam tanah. Mineral ini terbagi menjadi dua, yaitu mineral primer dan mineral sekunder.
Mineral primer merupakan bahan dari tanah yang memiliki karakteristik bulat dan tidak beraturan. Mineral primer dapat ditemui di pasir atau danau.
Sedangkan mineral sekunder merupakan ion yang dihasilkan dari pelapukan mineral primer. Ion tersebut dapat membuat bentuk mineral lebih stabil.
Air
2 hingga 50 persen volume tanah bisa terbentuk dari air. Air ini berfungsi untuk membawa nutrisi yang akan dimanfaatkan oleh tanaman dan organisme yang hidup di dalam tanah. Selain itu, air juga digunakan untuk proses dekomposisi kimia maupun biologis.
Mikroorganisme
Mikroorganisme ini adalah suatu makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil dan hidup di tanah. Mikroorganisme itu jumlahnya kurang dari 1 persen dari volume tanah. Di dalam lapisan atas itu diklaim terdapat lebih dari 20.000 organisme mikroba.
Mikroorganisme ini berfungsi sebagai pengurai bahan organik seperti sisa-sisa hewan dan tumbuhan untuk menjadi humus.
Horizon Tanah
Jika dilihat secara lebih detail, tanah sebenarnya tidak hanya terdiri dari empat lapisan. Tanah sebenarnya masih terdiri dari horizon tanah dan tersusun di dalam suatu kesatuan yang disebut dengan profil tanah.
Penamaan horizon Tanah ini terdiri dari beberapa jenis yang disimbolkan dengan satu huruf. Simbol itu antara lain:
Horizon O
Horizon berada di bagian paling atas lapisan tanah. Letak horizon o ini ada pada lapisan tanah yang mengandung bahan organik dan humus. Horison O umumnya dapat ditemukan di wilayah pedalaman hutan yang belum tersentuh manusia.
Horizon O masih terbagi lagi menjadi dua, yaitu horizon O1 dan O2. O1 terbentuk dari sisa-sisa tanaman, sedangkan horizon O2 terbentuk dari sisa tanaman juga, tetapi yang sudah melewati pelapukan lanjutan, sehingga sudah hancur.
Horizon A
Horizon A adalah tanah mineral yang terdapat pada permukaan tanah. Horizon A dapat terbentuk karena ketika struktur batuan induk di dalam tanah sebagian besar hilang dan bahan organik bercampur dengan mineral.
Horizon E
Horizon E adalah horizon yang berada di bawah permukaan tanah. Kandungan mineral pada lapisan ini sudah mulai berkurang. Horizon E terletak di bawah Horizon A dan di atas Horizon B. Ciri utama dari Horizon E ini adalah warnanya yang lebih cerah dibandingkan dengan Horizon B.
Horizon B
Horizon B adalah lapisan yang sudah mengalami suatu perkembangan. Struktur dari horizon ini mayoritas berupa batuan asli. Di Horizon B ini terdapat humus, senyawa besi, serta tanah aluvial.
Horizon C
Horizon C adalah lapisan yang berisi bahan dari induk tanah yang berupa batuan asli yang sudah melapuk.. Horizon C dapat terbentuk karena adanya proses pedogenik.
Karakteristik dari Horizon C ini terletak di lapisan terbawah.
Horizon D
Horizon D berada lebih bawah lagi dari Horizon C. Horizon D ini merupakan tempat terbentuknya batuan padat yang belum mengalami pelapukan. Horizon D terdiri dari batuan-batuan seperti pasir, granit, gamping, dll.
Manfaat Horizon Tanah
Horizon tanah ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Lapisan horizon bisa digunakan untuk mengidentifikasi kelengkapan serta penyebaran dari horizon tanah. Ciri-ciri sampai umur tanah bisa diketahui dari lapisan horizon tanah.
- Lapisan horizon tanah ini juga bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman. Sebab,horizon tanah ini bisa membuat kita mengetahui kedalaman lapisan tanah.
- Lapisan Horizon tanah juga bisa membuat para petani mengetahui kondisi kesuburan tanah. Ketika tanah berwarna hitam, berarti tanah tersebut mengandung unsur organik tanah yang tinggi. Sedangkan jika warna tanah terang, maka tanah itu berada dalam kondisi aerob. Namun, jika warnanya pucat atau kelabu berarti kondisi tanah tersebut anaerob.
Demikianlah pembahasan mengenai lapisan tanah beserta dengan jenis, komponen, dan horizon. Materi sejenis dan terkait dengan sains maupun teknologi akan dibahas di dalam kurikulum Sampoerna Academy. Pelajaran geografi di Sampoerna Academy akan menjadi salah satu mata pelajaran pilihan non-wajib yang bisa dipilih oleh siswa.
Tujuan diberikannya pilihan tersebut supaya para siswa bisa mengatur sendiri minatnya sehingga bisa lebih efektif dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Referensi
Zenius.net – Jenis Lapisan