Menulis menjadi salah satu cara dalam menuangkan ide atau karya baik yang bersifat fiksi maupun non-fiksi. Biasanya, tulisan ini akan mempengaruhi pembacanya baik dari sudut pandang maupun berbagai alasan lainnya. Dalam bahasa Inggris, tulisan jenis ini disebut dengan analytical exposition.
Lalu apa sih definisinya? Yuk simak penjelasannya di sini.
Pengertian Analytical exposition text
Analytical exposition text pada dasarnya merupakan tulisan opini mengenai suatu fenomena atau peristiwa. Karya tulis ini merupakan salah satu jenis dari Argumentation Text yang menjelaskan soal pikiran dari penulis.
Artinya analytical exposition text adalah tulisan yang mencurahkan isi pikiran seorang penulis mengenai sebuah peristiwa, benda, bahkan tempat.
Tulisan analytical exposition text ini ingin mengajak para pembaca bersama-sama dengan penulis memikirkan kejadian yang ditulis di dalam teks tersebut.
Biasanya, judul dari analytical exposition text ini berupa pertanyaan seperti “Why is Covid-19 not getting better?” atau “Do you agree with … ?”.
Meski tulisan ini berupa opini dan mempertanyakan berbagai hal, tetapi tujuan dari penulisannya tidak untuk menggiring opini atau mengajak pembaca melakukan sesuatu.
Analytical exposition text biasanya bisa ditemukan di iklan, jurnal, atau editorial sebuah berita.
Bagi para pelajar, analytical exposition text ini akan kalian temui di soal-soal pelajaran Bahasa Inggris. Biasanya kalian akan diminta untuk menjawab apa inti dari sebuah artikel yang akan ditunjukkan.
Tujuan Analytical exposition text
Sesuai dengan deskripsi sebelumnya, bagi penulis tujuan dari analytical exposition text ini adalah untuk mencurahkan keresahan yang ada di dalam pikiran mengenai kejadian di sekitar.
Sedangkan tujuan utama dari Analytical exposition text untuk memberi keyakinan kepada para pembaca bahwa topik dari pendapat yang kita tulis memang penting untuk dibahas.
Selain itu, analytical exposition juga bisa digunakan untuk mempromosikan diri kita sendiri dalam mencari pekerjaan di dalam lamaran kerja atau cover letter, karena pada dasarnya tulisan ini untuk meyakinkan pembaca, dalam konteks ini berarti seorang rekruter atau penyedia kerja.
Struktur Analytical exposition text
Sebagai salah satu jenis karya tulis, analytical exposition perlu ditulis dengan struktur yang jelas sesuai dengan kaidah penulisan.
Struktur dari analytical exposition text disusun dari tiga elemen, yaitu thesis, arguments, dan conclusion. Berikut ini adalah penjabarannya:
Thesis
Thesis merupakan bagian awal dari sebuah analytical exposition text. Thesis ini bisa dibilang sebagai latar belakang mengapa opini dituliskan. Pada bagian ini biasanya berisi tentang topik utama yang akan kita diskusikan, alasan-alasan mengapa kita memberikan pendapat mengenai suatu masalah.
Pada penulisan thesis ini direkomendasikan untuk ditulis dengan singkat, padat, dan jelas supaya para pembaca bisa ikut penasaran dan membaca hingga akhir tulisan dan kemudian ikut mengutarakan pendapatnya.
Arguments
Arguments ini berisi tentang pikiran utama atau opini dari penulis. Di dalam bagian ini biasanya penulis akan mengekspresikan keresahannya ke dalam tulisan sesuai dengan topik yang dibahas.
Argument juga biasanya berisi lebih dari satu pendapat yang dipaparkan untuk menguatkan pembahasan. Selain itu juga bisa dicantumkan data-data pendukung agar tulisan terbukti berasal dari sebuah fakta.
Pada bagian ini juga diwajibkan agar pendapat yang dituliskan sesuai dengan topik yang sudah dibicarakan di bagian thesis.
Disarankan supaya bagian ini dituliskan tidak melebar ke topik-topik lainnya.
Conclusion/Reiteration
Conclusion sesuai dengan namanya, yaitu konklusi berarti kesimpulan yang menjadi penutup dari tulisan. Selain itu, bagian konklusi ini juga berisi tentang penegasan dari pendapat penulis mengenai topik utama yang sudah dituliskan sebelumnya.
Pada bagian ini, biasanya dituliskan kalimat-kalimat seperti therefore, lastly, at last, dll. Artinya, bagian konklusi ini berada di akhir paragraf.
Rumus Analytical exposition text
Ada beberapa rumus atau ciri-ciri untuk menulis analytical exposition text.
- Tulisan ini berupa sebuah fenomena yang terjadi di masa kini dengan didukung fakta yang ada.
- Karena terjadi di masa sekarang, struktur penulisan atau grammar dari teks ini berupa simple present tense.
- Penulisan analytical exposition text, perlu menggunakan kata-kata yang bisa mengutarakan apa yang ada di pikiran kita, seperti think, realize, experience, feel, know, dan lain sebagainya.
- Ada pengubung antara satu kalimat dengan kalimat lain atau internal conjunction, seperti:
– Addition (penambahan). Contoh: and, in addition, dan also.
– Comparisons (perbandingan). Contoh: but, rather, meanwhile, on the other hand, dll.
– Time (waktu) Contoh: then, next, dll.
– Causal-effect (sebab-akibat). Contoh: because, this, therefore, for that reason, dan lain sebagainya. - Analytical exposition juga bisa ditulis dengan causal conjunction agar bisa memperkuat argumen sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Penulisan sebab akibat ini perlu dituliskan agar tidak menimbulkan bias.
- Menggunakan evaluative words untuk menekankan isu yang dibahas di dalam tulisan.
- Menggunakan expression words seperti know, feel, experience untuk menggambarkan perasaan dari penulis.
Contoh Analytical exposition text
Berikut ini adalah contoh dari analytical exposition text berikut dengan penjelasan pembagian strukturnya.
1.
Pembahasan:
Tulisan berjudul “Smoking Good for Us?” itu berisi tentang opini soal bahaya merokok terhadap kesehatan. Dari tulisan itu, penulis berharap agar para pembaca sadar bahwa merokok bisa menyebabkan berbagai penyakit.
Dari tulisan di atas dapat dilihat bahwa struktur penulisan dari opini tersebut sesuai dengan ciri-ciri dari analytical exposition text.
Dapat dilihat pada paragarf pertama berisikan thesis dari penulis yang berusaha menjelaskan latar belakang mengapa rokok berbahaya.
Kemudian pada paragraf kedua adalah argumen dari penulis yang berisikan fakta-fakta yang didapatkan dari data.
Pada paragraf ketiga keempat, tampak penulis juga menyertakan kalimat pengubung dari paragraf lainnya. Pada paragraf ketiga juga menjelaskan kesimpulan dari bahaya merokok yang membahayakan bagi anak-anak dan non-perokok.
2.
Pembahasan:
Dari tulisan di atas opini berjudul “Why Exercise is Important?” di atas dapat dilihat bahwa penulis ingin meyakinkan pembaca bahwa olahraga adalah hal yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Penulis menjelaskan bahwa olahraga bisa bermanfaat untuk kesehatan jantung, memperbaiki pola tidur, dan menurunkan stres.
Dari segi struktur tulisan, dapat dilihat juga bahwa paragraf pertama berisi latar belakang dan juga pemaparan mengenai alasan-alasan mengapa olahraga sehat.
Kemudian pada paragraf kedua dan ketiga berisi soal argumen-argumen dari penulis yang menunjukkan bukti bahwa olahraga memiliki efek-efek positif untuk tubuh.
Kemudian pada paragraf terakhir penulis menutup dengan kalimat cause effect, yaitu overall.
Dan paragraf terakhir yang terdiri dari satu kalimat menjelaskan mengenai kesimpulan dari isi pembahasan.
3.
Pembahasan:
Tulisan di atas merupakan salah satu contoh analytical exposition yang berisikan tentang pencarian kerja. Tulisan ini termasuk ke dalam analytical exposition jenis monologue question samples. Tulisan di atas tentunya berisi tentang seseorang yang sedang mencari pekerjaan. Struktur dari penulisannya juga terlihat bahwa sesuai dengan syarat dari analytical exposition.
Dari paragraf pertama dan kedua, penulis berusaha menjelaskan latar belakang tulisannya yang ingin mencari kerja sebagai administrator. Dalam paragraf itu ia memaparkan pengalaman-pengalamannya agar meyakinkan perekrut untuk membaca lebih lanjut.
Kemudian paragraf ketiga sampai kelima berisi tentang argumen dari penulis yang ingin menjelaskan bahwa ia akan berpindah tempat tinggal, kontak yang bisa dihubungi, dan penjelasan gajinya saat ini.
Terakhir, ia menegaskan segala argumennya bahwa ia cocok dengan pekerjaan yang tersedia. Dalam hal itu paragraf terakhir berarti tentang kesimpulan atau konklusi dari lamaran pekerjaannya.
Demikian penjelasan mengenai materi Analytical Exposition Text. Di Sampoerna Academy, siswa dididik untuk bisa lebih berpikir dengan kritis dan bisa berpikir secara kreatif. Ini sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di Sampoerna Academy dengan metode STEAM (Science, Technology, Engineer, Arts, Mathematics).
Selain itu, penerapan metode pengajaran 21st Century Learning akan memotivasi siswa melakukan eksplorasi, kolaborasi, kreativitas, serta penerapan pengetahuan dan keterampilan. Tertarik mendalami informasi terkait Sampoerna Academy? Silakan klik link ini.
Source:
Wallstreetenglish.com – analytical exposition
https://www.youtube.com/watch?v=pclJ1n-fZlQ