Populernya perang Rusia-Ukraina membawa-bawa Soviet secara tak langsung menyebarkan anggapan bahwa Soviet adalah Rusia, padahal hal ini salah kaprah. Rusia hanya salah satu negara pecahan Uni Soviet dengan luas wilayah yang membentang di sepanjang Eurasia. Uni Soviet merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari 15 negara.
Banyak yang menyebut jika Rusia merupakan Soviet karena secara kebetulan ibukota negara tersebut berada di wilayah Moskow. Selebihnya, wilayah Uni Soviet saat ini juga berada dalam dominasi oleh RSFS Rusia yang merupakan republik terbesar dan terkuat. Lantas, bagaimana sesungguhnya Uni Soviet itu dan apa saja yang ada di dalam negaranya.
Mengenal Uni Soviet
Uni Soviet adalah federasi beberapa negara yang mempunyai paham sosialis-komunisme yang sudah berdiri sejak 1922 bernama Republic Socialist Soviet (RSS). Pertama kali didirikan memiliki empat negara, yakni Russian Soviet Federated Socialist Republic (Rusia RSS), Transcaucasian SFSR, Ukrainian SSR dan Belorussian SSR.
Dari empat negara itu berkembang menjadi 15 negara memasuki tahun 1956, di antaranya Azerbaijan, Armenia, Estonia, Georgia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Latvia, Moldova, Russia, Tajikistan, Ukraina, Turkmenistan dan Uzbekistan. Dan semua negara ini hanya menganut sistem politik satu partai, dan partai ini adalah partai komunis.
Hal itu sampai di tahun 1990, meskipun dalam kenyataannya Uni Soviet merupakan suatu kesatuan politik yang terdiri dari banyak negara di Republik Soviet. Meskipun sistem pemerintahan sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi secara terencana. Lantas sejarah apa yang mendasari terbentuknya Uni Soviet.
Sejarah Terbentuknya Uni Soviet
Era Kepemimpinan Tsar Nicholas II
Cikal bakal munculnya Uni Soviet berasal dari Kekaisaran Rusia yang merupakan pendahulu Kerajaan Rusia, dipimpin oleh seorang kaisar dengan julukan Tsar. Bukan pemimpin yang baik karena saat itu Tsar merupakan seorang pemimpin yang tindakannya semena-mena terhadap rakyatnya.
Perkembangan industri muncul di era kepemimpinan Tsar Nicholas II pada tahun 1984, industri berjalan pesat meliputi pertambangan, minyak, batu bara, besi hingga senjata. Selain itu perkembangan industri mereka tak kalah berkembang dari industri di wilayah Eropa Barat, hingga memunculkan persaingan.
Perkembangan industri ini juga yang menyebabkan munculnya kelas atau golongan buruh atau proletar. Mereka dijadikan sebagai budak kaum borjuis hingga menyebabkan kesenjangan sosial yang muncul di kalangan masyarakat Rusia. Kondisi yang memunculkan sebuah gerakan, yang disebut dengan pergerakan sosialisme.
Pergerakan ini menentang kapitalis di Rusia tetap berjuang hingga membuat lahirnya Partai Sosial Demokrat di tahun 1989. Pencetus dari munculnya gerakan dan lahirnya partai ini adalah George Plekhanov, didukung dengan banyak buruh. Partai ini memperjuangkan persamaan dalam hukum, pers, kemerdekaan dan perbaikan nasib untuk sejahtera.
Namun di tahun 1903 partai ini terpecah menjadi Partai Sosialis yang masih dipimpin George dan Partai Komunis pimpinan Vladimir Lenin. Selain perkembangan industri, di era Tsar II juga memunculkan banyak peperangan terutama antara Rusia dan Jepang medio 1904-1905 hingga pada akhirnya dimenangkan oleh Jepang.
Kekalahan itu membuat kepercayaan masyarakat terhadap Tsar Nicholas menurun hingga tuntutan partai sosialis dan komunis akan perubahan Kerajaan Rusia. Hingga membuat era Tsar Nicholas runtuh, salah satunya ditandai dengan Peristiwa Minggu Berdarah yang pecah pada 22 Januari 1905 hingga adanya pemogokan dan pemberontakan besar-besaran di St Petersburg.
Puncaknya di tahun 1917 hingga terjadinya Revolusi Februari dengan menjadikan Tsar Nicholas sebagai tawanan dan turun tahta, Rusia pada akhirnya dipimpin oleh kaum liberal mulai Februari sampai Oktober 1917. Revolusi kaum buruh tercapai, Partai Komunis menjanjikan harapan dan janji-janji lainnya serta menyarankan merebut tanah untuk dibagi.
Pertumpahan darah terjadi antara pendukung Tsar Nicholas II (Tentara Putin) dengan para kaum komunis atau Tentara Merah. Konflik yang menjadikan kaum komunis menang, kekuasaan jatuh ke tangan Vladimir Lenin. Didukung Leon Trotsky dan Joseph Stalin dalam membentuk triade menjadi pemimpin baru bagi Kerajaan Rusia sekaligus deklarasi Uni Soviet diresmikan.
Baca juga: Istilah Negara Maritim, Ciri dan Kegiatan Ekonominya
Berdirinya Uni Soviet
Revolusi Oktober menjadi penanda berdirinya Uni Soviet tepatnya pada 25 Oktober 1917, wilayah yang sebelumnya memiliki paham sosialisme berubah menjadi komunisme. Era ini dimulai di bawah kepemimpinan Vladimir Lenin yang mengukuhkan negara komunis di tahun 1919. Ia juga membentuk Komintern atau Komunitas Internasional yang tugasnya menyebar paham komunis ke dunia.
Vladimir Lenin memberi kebebasan hak politik bagi wanita dengan usahanya mematahkan sistem patriarki keluarga. Selain itu menjalankan New Economic Policy (NEP), dengan membebaskan petani dari segala pungutan dan memperbolehkan menjual kelebihan produk di pasar terbuka. Sistem yang menguntungkan petani sekaligus membuat hidup perekonomian Uni Soviet.
Namun Joseph Stalin yang menjadi pengganti Vladimir Lenin melakukan perubahan besar-besaran terhadap industri, termasuk menghapus NEP. Diganti dengan industrialisasi besar, kolektivitas dari pertanian hingga kontrol terhadap aktivitas ekonomi. Di masa inilah kekejaman pemerintah komunis paling dirasakan.
Joseph Stalin bahkan tak segan menyingkirkan pesaing politik demi kekuasaan, ia juga mengadopsi langkah Adolf Hitler. Dengan mendirikan kamp khusus untuk para pembangkan dan diberi nama Gulag, guna mencegah munculnya upaya bahaya yang mengancam posisi Joseph Stalin. Pembersihan etnis minoritas yang menempati Asia Tengah dan Siberia 1936-1952.
Mikhail Gorbachev muncul sebagai pemimpin baru setelah Joseph Stalin meninggal, dengan membawa kebijakan baru berupa perestroika dan glasnost. Perestroika berkaitan dengan perubahan kebijakan sosial dan ekonomi. Meningkatkan disiplin kader partai, pekerja dan kampanye anti konsumsi minuman alkohol.
Kebijakan Glasnost berkaitan dengan kemudahan publik mengakses informasi secara bebas dan menghilangkan sensor yang sebelumnya diberlakukan. Mikhail Gorbachev juga mengeluarkan amandemen UU Pemilu di 1998, menyebutkan partai di luar Partai Komunis memiliki hak mencalonkan diri menjadi pejabat tingkat nasional dan lokal.
Runtuhnya Uni Soviet
Pasal 72 konstitusi Uni Soviet setelah Mikhail Gorbachev setelah amandemen UU Pemilu, berisi terkait negara bagian punya kebebasan dalam melepaskan diri. Pasal inilah yang menjadi dasar dan membuat satu per satu negara bagian lepas. Pasal ini termasuk salah satu yang membuat Uni Soviet runtuh dan menjadi beberapa negara pecahan, selain beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Kebebasan masyarakat mengakses informasi membuat perubahan besar terhadap negara pecahan Uni Soviet, seperti meredanya perselisihan antara blok timur (Uni Soviet) dengan blok barat yang diisi Amerika Serikat. Dan kondisi ini memunculkan pertentangan sosial di kalangan kelompok masyarakat, bersaing memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.
Seperti kelompok moderat yang saling sikut, ada yang menyetujui reformasi dan menilai paham komunisme tetap berjalan. Sementara kelompok konservatif yang menentang reformasi dan hanya ingin menjalankan paham komunisme saja. Termasuk kelompok radikal, yang mendukung reformasi dan meninggalkan komunisme.
Sempat diwarnai kudeta dari wakil presiden, Gennady Yanayev meskipun berhasil digagalkan kelompok radikal Boris Yeltsin. Hingga membuat Gorbachev mengundurkan diri dari jabatan sebagai presiden, Boris Yeltsin menjadi pengambil alih kepemimpinan. Namun sikapnya tidak mendapat dukungan dari banyak negara, bahkan mereka memisahkan diri.
Kondisi ini membuat akhirnya Uni Soviet runtuh tepat pada 6 September 1991, Uni Soviet dibubarkan dan kemudian terbagi menjadi beberapa negara berdaulat. Selain itu menjadikan Federasi Rusia sebagai pewaris kebesaran Uni Soviet. Kecuali Balkan, negara-negara yang sebelumnya di bawah Soviet kini berada di bawah kepemimpinan Rusia lewat Commonwealth of Independent States (CIS).
Faktor Penyebab Runtuhnya Uni Soviet
Gagalnya Paham Marxisme-Komunisme dan Perang Dingin
Perang Dingin muncul pada 1946 yang pada akhirnya mengarah pada perang teknologi, Uni Soviet menjadi negara pertama yang mampu membuat manusia berada di luar angkasa dan membuat pandangan positif dunia internasional. Perang Dingin malah membawa dampak buruk bagi kelanjutan ekonomi mulai dari pemborosan hingga sulit menentukan kebijakan.
Kebijakan Perestroika dan Glasnost
Krisis membuat munculnya kedua paham ini, namun kebebasan yang dimiliki masyarakat justru menimbulkan polemik baru. Mulai dari penurunan kualitas kehidupan masyarakat, hingga tindak kriminalitas yang semakin meningkat. Dampak kedua kebijakan ini juga membuat Joseph Stalin mudah dalam melakukan pembersihan lawan politik hingga etnis minoritas.
Pemisahan Diri Negara
Dampak kebijakan Perestroika dan Glasnost juga membuat banyak muncul gerakan separatisme dengan memisahkan diri dari Uni Soviet dan mendirikan negara sendiri. Diperkuat dengan adanya amandemen UU Pemilu Uni Soviet melalui pasal 71. Hal ini semakin membuat banyak negara memisahkan diri dari Soviet.
Pakta Warsawa Bubar
Pakta Warsawa merupakan organisasi internasional dalam bidang pertahanan untuk negara-negara Blok Timur. Runtuhnya Uni Soviet secara langsung juga membuat Pakta Warsawa berakhir pada 1 Juli 1991, kecuali Rusia yang segera bergabung dengan organisasi lama sekaligus musuh mereka disebut dengan NATO, meskipun saat ini sudah keluar.
Dampak Runtuhnya Uni Soviet
- Berakhirnya Perang Dingin yang terjadi antara Blok Barat pimpinan Amerika Serikat dengan Blok Timur yang dikuasai Uni Soviet.
- Banyak negara komunis setelah pisah dari Uni Soviet berubah kebijakan negara mereka menjadi negara demokrasi.
- Kecemasan dunia akan kemungkinan Perang Dunia III berkurang karena musuh Barat, dalam hal ini Uni Soviet berkurang.
- Amerika Serikat muncul sebagai negara adidaya dan tumbangnya paham komunisme di beberapa Negara Eropa Timur.
Demikian penjelasan mengenai Uni Soviet, mulai dari sejarah berdirinya, faktor yang menyebabkan keruntuhan hingga dampak dari runtuhnya Soviet. Sampoerna Academy mengajak para siswa memahami sejarah dunia dengan baik dan benar secara mendetail. Dengan mendapatkan informasi yang benar.
Sampoerna Academy menerapkan kurikulum internasional dengan mengajak para siswa tidak hanya belajar secara teori di dalam kelas tetapi juga praktek. Dengan tenaga pengajar yang berkualitas, Sampoerna Academy memberi fasilitas teknologi canggih yang dibutuhkan mulai dari siswa tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Referensi
iNews – Negara pecahan Uni Soviet