Pernahkah kamu menjumpai hewan-hewan yang beraktivitas di malam hari? Terkadang bikin bulu kuduk merinding karena suara yang dihasilkan dari aktivitas hewan malam hari tersebut. Well, hewan nokturnal adalah hewan-hewan yang beraktivitas di malam hari. Hewan apa saja sih yang masuk dalam kategori ini? Yuk simak selengkapnya di sini.
Pengertian Hewan Nokturnal
Hewan nokturnal pada dasarnya merupakan hewan yang beraktivitas pada malam hari dan akan tidur pada siang hari. Hewan nokturnal disebut juga hewan giat malam. Nokturnal merupakan kebalikan dari diurnal yang merupakan aktivitas normal seperti manusia.
Hewan nokturnal ini pada umumnya memiliki kemampuan indera penciuman, pendengaran, dan penglihatan yang sangat tajam. Oleh karena itu, hewan nokturnal ini bisa beradaptasi pada cahaya yang minim maupun terang karena mata dari hewan jenis ini memiliki kornea khusus.
Kemampuan tersebut juga digunakan oleh hewan nokturnal untuk bertahan hidup. Lantas, aktivitas apa saja yang dilakukan hewan nokturnal pada malam hari?
Umumnya, pada malam hari hewan nokturnal ini mencari makanan untuk bertahan hidup. Kemudian, perkembangbiakan hewan nokturnal ini juga dilakukan pada malam hari.
Hewan ini kerap dianggap sebagai hewan-hewan yang mistis karena representasinya di film yang digambarkan demikian. Padahal, sebenarnya hewan-hewan nokturnal tidak seperti itu.
Makanan Hewan Nokturnal
Hewan nokturnal ini mungkin identik dengan hewan yang menakutkan, karena hidupnya di malam hari. Banyak yang mengira pula bahwa hewan nokturnal ini adalah hewan predator. Padahal sebenarnya tak semua hewan nokturnal adalah predator.
Bahkan, hewan nokturnal ini justru hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Selain itu juga ada yang memakan hewan lain seperti serangga dan nyamuk.
Habitat Hewan Nokturnal
Habitat dari hewan nokturnal ini bermacam-macam, tak hanya di hutan, tetapi juga di goa, kota, atau bahkan pemukiman manusia.
Namun demikian, sebenarnya salah satu habitat terbesar hewan nokturnal adalah di daerah gurun. Gurun menjadi tempat tinggal yang ideal bagi hewan nokturnal karena pada siang hari cuaca gurun sangat panas, sehingga mereka lebih memilih beraktivitas pada malam hari yang relatif lebih dingin.
Keistimewaan Hewan Nokturnal
Keistimewaan utama dari hewan nokturnal ini seperti yang telah dijelaskan adalah kemampuan indera penglihatan, penciuman, dan pendengaran yang sangat tajam. Kemampuan itu tentunya lebih spesial dibanding dengan hewan normal lainnya.
Contoh Hewan Nokturnal
Mungkin banyak di antara kita yang menilai bahwa hewan nokturnal adalah kelelawar. Padahal, hewan nokturnal itu ada berbagai macam jenis dan bahkan ada di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kelelawar
Kelelawar menjadi salah satu hewan nokturnal yang mungkin paling dikenal. Hewan ini cenderung tinggal di wilayah-wilayah yang gelap seperti goa, rumah kosong, sampai kastil.
Kelelawar ini termasuk ke dalam hewan mamalia dalam ordo Chiroptera yang memiliki ciri khas sayap menempel dengan tangannya.
Penglihatan kelelawar ini sangat tajam, mata mereka bahkan bisa melihat sinar ultraviolet.
Di dalam film-film, kelelawar kerap dikaitkan dengan hal-hal yang mistis. Bahkan kelelawar direpresentasikan mengonsumsi darah manusia. Padahal. sebenarnya makanan dari kelelawar adalah buah-buahan.
Meskipun digambarkan sebagai binatang yang horor, kelelawar di kehidupan nyata ini sebenarnya memiliki peran di dalam kehidupan manusia, seperti:
- Menyebarkan bibit buah-buahan dan membantu penyerbukan bunga.
- Mengendalikan serangga karena ada jenis kelelawar yang memangsa serangga.
- Menghasilkan pupuk organik guano yang berasal dari kotoran kelelawar.
Burung Hantu
Burung hantu menjadi salah satu hewan nokturnal yang termasuk ke dalam ordo Strigiformes. Representasi burung hantu yang bijak dan pintar di dalam film ini juga berkebalikan dengan dunia nyata.
Burung Hantu ini sebenarnya merupakan burung buas yang termasuk jenis karnivora atau pemakan daging.
Salah satu ciri khas utama dari burung hantu adalah matanya yang berukuran bulat besar dan terlihat tajam memandang ke arah depan.
Seperti hewan nokturnal lainnya, burung hantu juga memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam.
Cara kerja dari mata burung hantu ini adalah dengan cara reseptor di bagian belakang mata menangkap cahaya, kemudian belakang mata yang terdapat seperti cermin bernama tapetum lucidum akan memantulkan cahaya sehingga cahaya itu akan menjadi sinar yang ditangkap oleh burung hantu.
Tapetum lucidum itu adalah bagian yang sering kita lihat menyala di mata burung hantu.
Kucing
Tahukah kalian bahwa sebagian kucing merupakan hewan nokturnal. Sebagian kucing bisa berperilaku sebagai hewan nokturnal karena naluri predator yang dimilikinya.
Sama seperti burung hantu, kucing juga memiliki penglihatan yang tajam. Dan ketika dilihat pada malam hari, mata kucing juga tampak bersinar seperti mata burung hantu.
Namun demikian, memang umumnya kucing lebih banyak hidup di siang hari.
Koala
Koala seperti diketahui merupakan hewan khas Australia. Hewan ini akan beraktivitas pada malam hari, dan pada siang harinya, Koala akan tidur selama 18-20 jam per hari. Nama latin dari koala adalah Phascolarctos Cinereus.
Salah satu fakta unik yang dimiliki oleh koala adalah, mereka mampu berenang dengan kecepatan 18 mil per jam.
Koala ini bisa ditemui di wilayah-wilayah pesisir timur Australia seperti Adelaide sampai Cape York.
Habitat terbaik koala adalah di hutan yang memiliki curah hujan yang tinggi.
Meskipun kerap dijadikan boneka karena bentuk mereka yang menggemaskan, tetapi pemerintah Australia melarang koala untuk dijadikan hewan peliharaan karena koala tidak mampu hidup di kota.
Rubah
Salah satu jenis rubah, yaitu rubah fennec merupakan hewan nokturnal. Rubah fennec memiliki ciri-ciri telinga yang panjangnya sekitar 10-15 cm.
Meskipun bentuknya mirip seperti hewan karnivora, rubah fennec ini sebenarnya hanya mengonsumsi hewan kecil seperti tikus, siput, dan juga buah-buahan. Oleh sebab itu, rubah fennec termasuk golongan hewan omnivora.
Sayangnya, rubah fennec ini menjadi incaran predator-predator nokturnal seperti burung hati dan hyena. Selain itu, rubah fennec juga diburu bulunya oleh manusia.
Katak
Katak ini sebenarnya berbeda dengan kodok. Perbedaan mencoloknya adalah dari segi tempat tinggal. Katak umumnya tinggal di daerah yang lembab dan dekat dengan perairan. Sedangkan kodok justru hidup di darat dan tidak harus dekat dengan perairan.
Sebagian jenis katak merupakan hewan nokturnal. Katak nokturnal ini memiliki kemampuan mempertahankan diri dengan kamuflase. Ketika siang hari mereka berkamuflase agar tidak dimangsa oleh predator.
Katak hidup di malam hari karena mereka membutuhkan kelembaban di malam hari.
Landak
Landak merupakan salah satu jenis hewan pengerat. Ciri khas dari landak ini adalah tubuhnya yang dipenuhi dengan duri tajam. Namun, dalam mempertahankan dirinya dari ancaman, landak justru menggulung dirinya seperti bola.
Landak termasuk hewan nokturnal karena mereka memang beraktivitas pada malam hari. Landak memiliki keistimewaan pada indera penciumannya yang sangat tajam.
Habitat dari landak ini ada di hutan, sabana, dan gurun. Umumnya, sarang landak ini tersembunyi di balik semak-semak.
Tikus
Tikus bisa dibilang menjadi salah satu hewan musuh dari manusia. Mengapa demikian? Karena hewan ini kerap dijumpai di pemukiman manusia dan cenderung mengganggu.
Seperti landak, tikus juga termasuk sebagai hewan pengerat. Tikus kerap dianggap mengganggu karena mereka kerap merugikan manusia seperti menjadi hama pada tanaman, merusak barang-barang karena gigitannya, dan juga bisa mengambil bahan makanan yang dimiliki manusia.
Di pemukiman manusia, tikus kerap berkeliaran pada malam hari, meskipun kondisi gelap. Hal itulah yang membuat tikus termasuk ke dalam salah satu hewan nokturnal.
Tarsius
Tarsius ini bisa dibilang hewan asli Indonesia karena berasal dari Pulau Sulawesi. Tarsius disebut sebagai primata terkecil di dunia karena ukurannya yang sangat kecil.
Seperti koala dan kelelawar, tarsius ini cenderung tidur di tempat persembunyiannya pada siang hari. Salah satu yang menjadikan tarsius ini unik selain ukurannya yang kecil adalah, mereka tidur dengan satu mata terbuka dan satu tertutup.
Meski termasuk hewan nokturnal, mata tarsius tidak memiliki tapetum lucidum yang membuat mata berkilau. Namun, tanpa adanya hal tersebut, mata tarsius tetap tajam.
Tarsius ini memiliki kemampuan memutar kepalanya hingga 180 derajat seperti burung hantu.
Musang
Salah satu jenis musang yang termasuk ke dalam hewan nokturnal adalah musang pandan atau dikenal dengan luwak. Musang itu dinamai musang pandan karena aroma tubuhnya yang menyerupai tanaman pandan.
Musang ini merupakan musuh dari hewan-hewan ternak karena mereka kerap menyerang hewan ternak. Sehingga musang sangat dihindari oleh peternak.
Namun demikian, kotoran dari musang ini juga dimanfaatkan manusia untuk dijadikan kopi. Jadi musang itu diberi makanan berupa biji kopi dan kemudian hasil kotoran yang dibuangnya nanti akan dijadikan biji kopi yang dikenal dengan kopi luwak. Bahkan, biji kopi luwak ini dibanderol dengan harga yang fantastis.
Demikianlah pembahasan mengenai hewan nokturnal beserta dengan contoh-contohnya.
Materi terkait dengan hewan-hewan seperti ini akan dieksplorasi lebih mudah di Sampoerna Academy. Karena di Sampoerna Academy, Siswa dipandu untuk menggunakan dan menerapkan teknologi lebih dari sekedar sarana sosial untuk hiburan, namun sebagai alat untuk mengakses informasi, sumber daya, dan kerja tim.
Referensi
Wikipedia.org – Hewan Nokturnal