First person shooter atau FPS adalah salah satu genre video game yang memakai sudut pandang orang pertama. Penampilan layar pada game ini memunculkan apa yang dilihat oleh mata karakter pemain, selain itu genre ini juga memiliki ciri khas lain berupa penggunaan senjata genggam jarak jauh dari player atau pemain di dalam game tersebut.
Pada Project STEAM kali ini ada Albertus Abraham Ardinathan dan Kale Given Keitaro Putra Ririhena dari Sampoerna Academy L’avenue yang membuat penemuan seru yaitu FPS games. Tahukah kalian hingga saat ini banyak orang memainkan game FPS, semua kalangan umur mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Yuk simak seperti apa project yg dikerjakan oleh dua sahabat Grade 10 di Sampoerna Academy dibawah ini.
Apa Itu Game FPS?
Sebelum masuk ke pembahasan tentang Game FPS, kita perlu tahu dulu Apa itu FPS? FPS singkatan dari First-person shooter adalah genre permainan video yang pusatnya ada pada senjata dan pertarungan dengan basis senjata lain dalam perspektif orang pertama. Hal ini diartikan pemain mengalami aksi melalui sudut pandang protagonis, genre ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan permainan penembak lain.
Di tengah popularitas game acton dan FPS, banyak yang masih belum bisa membedakan FPS dengan TPS atau third person shooter. Kategori keduanya dibedakan dari sudut pandang yang nantinya ditampilkan di layar komputer. Apabila ditampilkan dari sisi belakang memperlihatkan belakang kepala, punggung hingga seluruh karakter game dari belakang.
Kategori ini dinamakan dengan third person, sementara itu apabila ditampilkan dari depan atau hanya menampilkan tangan beserta senjata maka game tersebut masuk dalam kategori first person. Permainan menembak yang menampilkan sudut pandang orang pertama yang pemain melihat tindakan lewat mata karakter pemain.
Penjelasan FPS (First Person Shooter)
Sejak awal genre ini muncul, grafik 3D dan pseudo-3D yang canggih sudah dikembangkan dalam perangkat keras. Selain permainan multi pemain yang sudah menjadi bagian integral, Wolfenstein 3D menjadi genre game menembak orang pertama ditelusuri hingga sejauh ini. Genre ini dikreditkan dengan menciptakan arketipe dasar menjadi dasar game yang lainnya.
Game FPS pertama kali yang dikomersilkan Maze War dan Spasim, di mana pemain bisa mengontrol karakter di dalamnya seperti game FPS saat ini. Mulai dari berjalan menggunakan kaki dan bisa berputar untuk bisa melihat lingkungan sekitar atau area permainan. Sebelum itu di tahun 1993, Doom dirilis untuk melanjutkan kesuksesan Wolfenstein dengan perbaikan.
Mulai dari pemberian tekstur tambahan yang lebih mendetail hingga variasi ketinggian di area dalam game, lalu menampilkan area dengan pencahayaan yang berkelip dan area lain yang gelap hingga lebih mirip dengan dunia 3D. Doom memberi pengalaman bermain untuk melawan pemain lain, bisa menggunakan PC lewat mode deathmatch.
Di tahun 1996 dirilisnya game Quake oleh id Software, game dengan pengaruh yang sama besarnya dengan Doom dalam dunia FPS. Quake memperkenalkan playstyle unik yang hingga saat ini banyak diadaptasi kebanyakan game FPS modern. Termasuk gerakan brutal, gerakan action, serba cepat hingga memakai model 3D.
Baca juga: Apa Itu Uji Benedict? Prosedur dan Pembuatannya
FPS Melatih Ketajaman Mata?
Jenis permainan ini termasuk menimbulkan rasa candu bagi yang memainkannya, namun sebenarnya first person shooter memiliki dampak positif bagi otak. Seorang ilmuwan bernama Dr. Shawn Green mengungkap jika game FPS test memiliki keterkaitan dengan keterampilan pemain dalam meningkatkan perhatian, pengolah otak dan fungsi kognitif.
Meskipun tidak disadari, rajin bermain FPS justru meningkatkan tingkat reaksi otak yang cukup tinggi dalam memecahkan suatu masalah. Selain itu game FPS juga memberi bantuan bagi para pemain guna mempelajari sesuatu secara lebih aktif. Terkait berapa lama bermain game FPS unlocker ini, pakar neuroscientist dari University of Geneva, Daphne Bavelier punya jawabannya.
Bermain game FPS selama 40 ,menit dalam satu hari mampu melatih ketajaman mata, Bavelier bahkan melakukan penelitian juga terhadap efek jangka panjang dalam permainan. Penelitian dimulai sejak tahun 2000 hingga fakta menarik pun ditemukan, berupa game FPS memaksa pemain secara awas melihat musuh sehingga mata akan terlatih dalam melihat sesuatu yang kecil.
Apakah Game FPS Hanya Bisa Menembak Saja?
Game FPS membuat para pemain bisa memilih untuk memakai senjata jarak jauh, termasuk senjata api jenis pistol dan rifle sebagai alat menembak. Namun tak sekadar itu saja, hame ini juga memberikan bagi player untuk bisa menggunakan melee atau senjata jarak dekat seperti pedang, pisau kecil dan laser.
Senjata melee bisa mengimbangi atau bisa mengungguli damage atau efek dari senjata jarak jauh, sehingga membuat pemain atau player diberikan pilihan untuk mendekati musuh.Tujuannya jelas memberi variasi berbeda dalam game, sehingga permainan tidak hanya tembak-menembak saja melawan musuh dari awal hingga akhir.
Guna menarik minat para player, penggunaan senjata melee ini diberikan bonus setelah mampu memukul musuh dengan senjata tersebut. Seperti hadiah item drop yang hanya bisa didapat dari musuh, ketika dibunuh menggunakan senjata melee. Tipe game dengan senjata realistis dalam dunia nyata cenderung kepada jenis gameplay yang lebih serius.
Game yang memiliki senjata tidak realistis lebih banyak mengandung cerita humor atau cerita yang bervariasi karena memang tidak ada batasan dalam dunia game. Contohnya seperti Call of Duty dengan variasi senjata yang real hingga komposisi cerita lebih serius. Selain itu Bulletstorm, mengusung tema futuristik yang ceritanya lebih humoris dilengkapi jenis senjata fiksi.
Game FPS tak terbatas dalam pemakaian senjata seperti pistol atau pedang, varian senjata magic bisa seperti pada game Bioschok dengan player yang bisa mengeluarkan api dan petir lewat tangannya sebagai pilihan lain dari senjata yang bisa dipakai melawan musuh. FPS secara signifikan menerapkan sistem seperti level, upgrade senjata, questing dan banyak lainnya.
Variasi Fokus Permainan Game FPS
Fokus game FPS kebanyakan kepada action, menempatkan objektif sebagai tujuan untuk menyelesaikan misi dengan menembak musuh untuk dapat lanjut ke level selanjutnya. Meskipun tidak semua game menerapkan ini, karena tak sedikit juga hame FPS fokus pada cerita secara mendetail di dalamnya.
Dalam fokus seperti ini biasanya misi diselesaikan dengan melakukan dialog atau pembicaraan terhadap karakter lain tak hanya sekadar menembak dan membunuh. Misi juga diselesaikan secara eksplorasi dalam menjelajahi map hingga menyelesaikan puzzle atau pengumpulan item-item yang diperlukan dalam permainan.
Esports dan FPS
Pemahaman mengenai karakteristik game FPS membuat pembahasan selanjutnya mengarah ke dunia game yang menjelma sebagai salah satu olahraga berbasis online. E-sports atau electronic sports sudah banyak memasukan game berbasis FPS untuk diperlombakan. Beberapa di antaranya seperti Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) dan Valorant.
Hasil project students SA – G10 ALBERTUS ABRAHAM ARDINATHAN & KALE GIVEN KEITARO PUTRA RIRIHENA – FPS GAMES
Proyek FPS Games dikerjakan Albertus Abraham Ardinathan dan Kale Given Keitaro Putra Ririhena yang berfokus pada konsentrasi tinggi para pemain game-game bergenre FPS. Material proyek ini hanya menggunakan unit software dan komputer, pilih game apa saja yang ingin dimainkan dan cermati penggunaan keyboard sebagai alat menggerakan karakter.
Hasil dari proyek ini menunjukkan jika perhatian pemain pada keyboard selaras dengan pergerakan karakter dalam permainan. Ini meningkatkan waktu reaksi kita dan meningkatkan perhatian kita pada topik tertentu, sekaligus membuktikan teori bahwa game FPS memberi dampak positif terhadap ketajaman mata dari para pemainnya.
Proyek Albertus dan Kale termasuk dalam penerapan Project Based Learning (PBL) dari Sampoerna Academy. Di mana kedua siswa Grade 10 Sampoerna Academy L’avenue terjun langsung dalam penyelesaian masalah dengan pendekatan instruksional konstruktivis dan proyek ini disesuaikan dengan minat Albertus dan Kale.
PBL diterapkan dalam mata pelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Math) Sampoerna Academy. Sebagai suatu keahlian yang sangat penting dalam mempersiapkan alumni terhadap karier mereka di masa depan dan keperluan tenaga kerja nasional serta global yang membutuhkan persyaratan keterampilan tinggi.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna Academy silakan mengisi data di bawah ini.
[formidable id=7]
Referensi