Cara belajar setiap orang berbeda-beda, setiap orang memiliki cara tersendiri ada yang bisa lebih cepat menyerap dan ada juga yang harus memahami sesuatu lebih dulu. Dimulai sejak usia dini, gaya belajar anak Untuk mengetahui bagaimana anak bisa nyaman dengan gaya belajar yang dimiliki para orang tua harus memulainya sejak memasuki pendidikan usia dini.
Memilih sekolah yang memahami gaya belajar sikecil sangat penting untuk dilakukan para orang tua agar masa depan sang anak terjamin. Tak sedikit sekolah yang tak mempedulikan bagaimana sikecil belajar melalui usaha dan kesukaan mereka. Biasanya sekolah konvensional hanya menerapkan sistem pembelajaran sesuai kurikulum lama.
Tak ada yang salah dengan gaya belajar sikecil, selain itu juga penerapan kurikulum sekolah yang merasa tidak perlu menerapkan atau menambah sistem baru. Mengenali gaya belajar bisa membantu sikecil mengoptimalkan proses belajar, bisa itu gaya belajar dominannya atau kombinasi. Asalkan tujuannya jelas agar membantu mereka lebih mudah memahami sesuatu.
Gaya Belajar Usia Dini
Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan para orang tua, hal ini menentukan masa depan anak di jenjang pendidikan selanjutnya. Biasanya dapat dimulai dari usia 2 atau 3 tahun hingga sekitar 6 tahun, tergantung pada kebijakan dan persyaratan masing-masing lembaga pendidikan.
Beberapa jenjang pendidikan yang bisa ditempuh saat anak memasuki pra-sekolah, termasuk di antaranya playgroup atau kelompok belajar untuk anak-anak dengan usia 2-3 tahun, kemudian Taman Kanak-kanak (TK) yang biasanya diperuntukkan untuk anak usia 4-6 tahun. Semua jenjang pendidikan anak usia dini dapat menumbuhkan gaya belajar sikecil.
Pada umumnya gaya belajar bisa dikategorikan dalam beberapa macam, di antaranya gaya belajar visual, auditori, verbal, kinestetik, logis, sosial hingga kombinasi. Namun tujuannya tetap sama, yakni membantu anak-anak lebih mudah dalam memahami sesuatu. Cara ini tak hanya berlaku saat di masa sekolah tetapi juga saat sudah memasuki masa dewasa.
Dampak yang muncul jika orang tua dan sekolah memaksakan gaya belajar tertentu untuk anak, maka anak tersebut bisa tertekan. Selain itu dapat menjauhkan mereka dari kemampuan berpikir kreatif. Gaya belajar dominan anak harus diakomodasi sepenuhnya, sebagai faktor yang mempengaruhi gaya belajar sikecil.
Tujuan yang ingin dicapai yakni membantu anak tetap mendapat motivasi dalam belajar tak hanya dengan satu cara, tetapi beberapa metode yang dapat digunakan. Saat ini ada tujuh tipe gaya belajar sikecil yang dipakai untuk mengenali gaya belajar mana yang paling dominan. Karena itu penting untuk memahami macam gaya belajar sikecil yang tepat.
1. Gaya Belajar Visual
Proses pembelajar visual atau spasial muka memakai gambar dan warna dalam proses belajar, sikecil relatif mudah memahami peta, bagan,hingga grafik. Kemampuan spesial sikecil yang muncul dan mampu menjelaskan hubungan antar objek tertentu serta sekitarnya. Kemampuan ini diatur dengan baik oleh lobus oksipital di bagian belakang otak.
Terdapat beberapa karakteristik dalam pembelajar visual yang dapat diamati, biasanya anak dengan gaya belajar ini lebih memilih duduk di depan kelas jika memungkinkan. Selain itu mereka juga antusias dalam belajar dengan menggunakan berbagai gambar dan warna. Penggunaan pensil warna dan spidol juga jadi tanda lainnya.
2. Auditori
Anak dengan gaya belajar auditori lebih mudah dalam menerima informasi lewat suara, seperti dengan mendengarkan musik. Selain itu mereka juga dapat memilah-milah nada dengan presisi, sikecil dengan gaya belajar ini sangat suka mendengarkan, termasuk berkreasi dengan lagu karena membuat mereka lebih mudah mengingat sesuatu.
Lobus temporal pada otak anak dengan gaya belajar ini berkembang dengan baik dalam mengelola informasi suara. Tanda orang dengan gaya belajar auditori adalah mereka suka membaca keras-keras untuk dirinya sendiri dan suka cerita lisan. Kemudian jika ingin mengingat sesuatu, biasanya dengan menggunakan lagu.
3. Gaya Belajar Verbal
Anak dengan gaya belajar verbal cenderung lebih suka dengan aksara, baik lisan maupun tulisan dan terlihat cukup ekspresif. Area otak anak dengan gaya belajar yang mampu mengelola kemampuan ini adalah lobus temporal dan frontal. Gaya belajar ini juga membuat sikecil suka menuliskan serta membaca ulang catatan mereka.
4. Kinestetik
Gaya belajar yang dominan pada eksplorasi lingkungan sekitar dengan menggerakkan tubuh atau menggunakan indera peraba. Anak dengan gaya belajar ini sudah belajar sambil bergerak, bisa itu menggerakkan kaki, tangan, kepala hingga berjalan saat belajar. Cara ini mempermudah mereka untuk bisa mencerna informasi.
5. Logis (Matematikal)
Biasanya sikecil dengan gaya belajar logis memiliki bakat dalam matematika dan penalaran, gampang menjelaskan dan menghubungkan sebab-akibat. Anak-anak dengan gaya belajar ini berupaya untuk mengklasifikasikan sesuatu karena akan lebih mudah dan masuk akal ketika dipahami. Lobus parietal pada otak di bagian kiri dan berpengaruh pada kemampuan berpikir logis.
6. Sosial
Gaya belajar sikecil ini biasanya optimal saat mereka berada di dalam suatu kelompok atau grup, umumnya merupakan komunikator yang baik dan senang dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dibangunnya interaksi sosial membuat adanya perasaan positif, kebanyakan aktivita sosial banyak dikelola oleh lobus frontal dan temporal pada otak.
7. Soliter
Kebalikan dari tipe sosial, anak dengan gaya belajar soliter atau disebut juga interpersonal cenderung lebih menyukai kegiatan belajar sendirian dengan suasana yang tenang. Selain itu mereka juga dapat berimajinasi dan lebih memilih bermain sendiri, orang-orang ini memiliki kemampuan otak yang baik saat dihadapan dengan kelola waktu.
Anak yang memiliki gaya belajar ini juga terlihat lebih pendiam, karena lebih menyadari emosi-emosi yang mereka rasakan. Keunikan dalam belajar memang dimiliki oleh semua orang, karena itu sejak usia dini hal itu perlu diasah dan dilatih. Usahakan agar anak menjadi pembelajar yang holistik, yang mampu beradaptasi lebih mudah.
Sampoerna Academy
Pendidikan anak usia dini bermanfaat bagi cara bekerja otak anak dalam menemukan gaya belajar, Sampoerna Academy menjadi sekolah internasional terbaik mengasah kemampuan itu. Dengan menerapkan kurikulum internasional, pendidikan berkualitas di Sampoerna Academy dimulai sejak pra-tingkat dasar hingga seterusnya.
Dengan memilih Sampoerna Academy, orang tua dijamin memberi pendidikan terbaik untuk mereka dan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri dan percaya diri. Kami menawarkan banyak keunggulan dimulai sejak pendidikan anak usia dini. Gaya belajar yang inovatif dan menarik, berisi beragam tipe pembelajaran yang memudahkan peserta didik.
Beragam jenis gaya belajar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi dan berpengaruh besar pada dunia pendidikan. Termasuk mempengaruhi seorang anak dengan potensi gaya belajar yang dimiliki. Model pembelajaran yang akan terus berkembang dan menjadi lebih penting saat dipakai mengejar pendidikan yang sama.
Mari bergabung dengan Sampoerna Academy dan jadilah bagian dari komunitas yang memprioritaskan pendidikan berkualitas tinggi dengan metode pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada siswa. Daftar disini!
Download Sampoerna Academy Booklet disini.
Artikel menarik lainnya:
- Sampoerna Academy: Menjadi Pilihan Terbaik untuk Masa Depan Anak
- Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah Online
- Sampoerna Academy: Membangun Generasi Unggul dengan Pembelajaran yang Holistik