Tabel periodik merupakan dasar yang perlu diketahui ketika akan mempelajari mata pelajaran Kimia. Pasalnya, tabel periodik ini sudah seperti rumus wajib yang ada di dalam mata pelajaran Kimia. Berikut ini adalah penjelasan mengenai tabel periodik unsur kimia dan keterangannya.
Pengertian Tabel Periodik
Tabel periodik kimia merupakan suatu tabel yang menunjukkan mengenai susunan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur itu diurutkan berdasarkan nomor atomnya. Nomor atom itu sendiri tersusun atas proton dan elektron tertentu yang memiliki kesamaan sifat dari unsur kimia.
Pada tabel periodik, nama-nama dari unsur kimia akan disimbolkan dengan huruf tertentu, misalnya unsur kimia dengan simbol sn pada tabel periodik adalah timah.
Namun, pada tahun 1869, seorang ilmuwan bernama Dmitri Ivanovich Mendeleev membeberkan beberapa kelemahan dari tabel periodik setelah menyusun unsur secara mendatar. Dari uji cobanya tersebut, kelemahan tabel periodik yang dikemukakan oleh mendeleev adalah:
- Panjang periode yang tidak sama sehingga tidak dapat dijelaskan
- Beberapa unsur yang tidak tersusun atas kenaikan massa atomnya.
- Selisih antar-massa unsur tak selalu dua tetapi kisaran 1 dan 4.
- Unsur yang memiliki valensi lebih dari satu sulit untuk diprediksi golongannya.
- Penyimpangan unsur hidrogen tidak dijelaskan.
Setelah Mendeleev memaparkan kelemahan mengenai tabel periodik, pada 1914, Henry G. Moseley kemudian menemukan fakta baru bahwa sifat unsur adalah fungsi periodik dari nomor atomnya. Gagasan dari Moseley ini kemudian diketahui sebagai sistem periodik modern. Yang berarti tabel periodik modern disusun berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan nomor atom.
Di dalam tabel periodik unsur kimia terdapat beberapa istilah yang wajib diketahui agar memudahkan untuk mempelajarinya. Istilah-istilah itu seperti:
Periode
Periode merupakan garis mendatar atau horizontal yang ada di dalam tabel periodik. Pada satu periode memiliki jumlah kulit yang sama yang digunakan untuk menyimpan elektron.
Golongan
Golongan adalah kolom tegak atau vertikal yang ada di dalam tabel periodik. Golongan dalam tabel periodik disebut juga dengan famili. Setiap satu golongan berarti mempunyai jumlah elektron valensi dan sifat kimia yang sama. Umumnya, golongan mempunyai tren yang bermakna ketimbang blok dan periode.
Blok
Tabel periodik terbagi empat empat blok, yaitu blok s, p, d, dan f. Dimana semakin kiri unsur maka akan bersifat logam, sedangkan semakin kanan akan bersifat non-logam.
Logam memiliki ciri-ciri yaitu bersifat konduktor, kerapatannya tinggi, dan padat. Sedangkan non logam adalah kebalikannya, yaitu kerapatannya rendah, sifatnya isolator, dan rapuh.
– Blok s
Blok s dalam tabel periodik merupakan unsur yang berasal dari dua golongan. Dua golongan itu adalah logam alkali dan alkali tanah. Selain itu pada blok s juga mengandung unsur seperti hidrogen dan helium.
– Blok p
Blok p adalah unsur yang terdiri dari enam golongan terakhir, yakni pada golongan 13 hingga 18 sesuai dengan IUPAC atau penamaan Amerika. Mayoritas unsur pada blok p ini mengandung metaloid.
– Blok d
Blok d merupakan unsur yang terletak pada golongan 3 hingga 12 (3B sampai 2B). Seluruh unsur pada blok d merupakan logam transisi.
– Blok f
Blok f merupakan unsur yang terletak paling bawah di tabel periodik. Blok f biasanya tidak memiliki nomor golongan. Selain itu, ciri dari blok f ini adalah mengandung lantanida dan aktinida.
Keterangan Tabel Periodik
- Baris pada tabel periodik disebut dengan periode, sedangkan kolom adalah golongan.
- Ada 6 golongan yang memiliki nama selain nomor. Seperti misalnya golongan 17 yang merupakan halogen, dan golongan 18 yang merupakan gas mulia.
- Tabel periodik dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan sifat unsur dan memprediksi unsur baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
- Tabel periodik digunakan untuk menggambarkan kerangka kerja. Kerangka itu nantinya akan digunakan untuk menganalisis perilaku unsur kimia tertentu.
Klasifikasi Tabel Periodik
Unsur-unsur kimia pada tabel periodik dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat fisika atau kimia nya masing-masing. Oleh sebab itu ada beberapa klasifikasi unsur pada tabel periodik, yaitu:
Berdasarkan Sifat Umumnya
Unsur-unsur kimia terdiri dari tiga kategori, yaitu logam, semi logam, dan non logam. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kategori logam dan non logam memiliki sifat yang saling berbalikan. Sedangkan semi logam memiliki sifat di antara logam dan non logam atau campuran nya.
Pengklasifikasian pada tabel periodik umumnya ditunjukkan dengan warna-warna tertentu. Untuk membatasi ketiga kategori itu biasanya digunakan gradasi warna.
Berdasarkan Keadaan Materi
Unsur kimia juga bisa diklasifikasikan sesuai dengan kondisi materi dari unsur tersebut. Tiga kondisi itu adalah cair, padat, dan gas. Perbedaan antara tiga materi itu ada pada suhunya. Pada unsur padat mempunyai temperatur konvensional, sedangkan cair ada pada 0 derajat celcius dengan tekanan atmosfer normal.
Berdasarkan Titik Lebur dan Didih
Titik lebur dan didih dapat digunakan untuk pengklasifikasian unsur. Pengklasifikasian berdasarkan titik lebur dan didih dapat dinyatakan dengan derajat celcius. Sebenarnya, titik lebur dan didih sudah diketahui besarannya, tetapi pada unsur-unsur tertentu, seperti unsur radioaktif ada yang belum diketahui titik lebur dan didihnya.
Berdasarkan Massa Jenis
Unsur kimia dapat diklasifikasikan pula berdasarkan massa jenisnya. Satuan dari massa jenis dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3). Misalnya, unsur gas ketika diubah bentuknya menjadi cair atau padat akan memiliki massa jenis yang sama dengan unsur lainnya.
Ketika unsur kimia mempunyai suatu alotrop dengan massa jenis berbeda, maka dapat disimpulkan melalui satu alotrop yang mewakilinya.
Berdasarkan Struktur Kristal
Struktur Kristal dapat diketahui pada unsur kimia yang dipadatkan. Struktur kristal dalam unsur tersebut dibagi menjadi delapan material, yaitu kubik, kubus pusat muka, heksagonal, monokini, rhombohedral, ortorombik, tetragonal, dan kubik pusat badan.
Berdasarkan Asal Usulnya
Unsur kimia pada dasarnya terbagi menjadi 94 unsur yang terbentuk secara alami. Sementara itu ada 24 unsur sisanya yang terbentuk secara sintesis akibat reaksi nuklir buatan.
Dari 94 unsur itu, 83 di antaranya adalah unsur yang dianggap sebagai primordian dengan sifat stabil dan sifat radioaktifnya rendah dan sisanya atau 11 unsur lainnya bersifat final yang mempunyai waktu singkat ketika bead pada tata surya.
Baca juga: Konsentrasi Larutan, Rumus, Satuan dan Cara Membuat
Cara membaca tabel periodik
Ada beberapa tips untuk membaca tabel periodik, beberapa di antaranya adalah:
Membaca dari kiri atas ke arah kanan bawah
Seperti yang telah dijelaskan bahwa tabel periodik unsur kimia diurutkan dari nomor atomnya. Jadi, dimulai dari kiri atas ke arah kanan dan ke bawah. Semakin ke kanan, maka nomor atom akan semakin besar.
Selain itu, semakin ke kanan dan ke bawah tabel, akan menunjukkan penambahan massa atom dari unsur kimia. Massa atom itu dihitung berdasarkan jumlah proton dan neutron setiap unsur kimia.
Memahami unsur kimia
Unsur kimia dapat dipahami dengan mudah karena setiap unsur kimia mengandung 1 proton yang lebih banyak jika dibandingkan dengan sebelah kiri di dalam tabel periodik.
Adapun unsur kimia dalam tabel periodik terbagi menjadi 3 golongan, Misalnya pada baris pertama adalah hidrogen dan helium dengan nomor masing-masing 1 dan 2.
Ketahui golongan atom dengan sifat kimia dan fisik yang serupa
Warna-warna pada tabel periodik dibuat bukan tanpa alasan, pada kolom vertikal dan horizontal diberi ciri warna yang sama.
Warna-warna itu digunakan untuk mengetahui unsur yang memiliki sifat yang mirip. Jadi apabila ada warna yang sama, maka sifatnya juga mirip.
Perhatikan ruang kosong
Dalam tabel periodik terdapat ruang-ruang yang kosong. Ruang itu dibuat bukan tanpa alasan. Jadi ruang kosong tersebut digunakan untuk memberikan ruang kepada unsur kimia ketika mengalami penambahan.
Contohnya adalah pada 3 baris pertama. Di baris itu ada ruang kosong yang digunakan sebagai logam transisi.
Setiap baris dalam tabel disebut dengan periode
Setiap unsur kimia dalam satu periode mempunyai orbital atom sama. Orbit tersebut akan menjadi jalur elektron-elektron. Jumlah orbital itu akan menyesuaikan dengan jumlah periode pada tabel periode. Jadi ketika ada 7 baris maka artinya ada 7 periode juga.
Ketahui perbedaan logam, metaloid, dan non-logam
Perbedaan klasifikasi logam, metaloid atau semi logam, dan non-logam dapat dibedakan melalui warna yang ada di tabel periodik. Unsur logam biasanya terletak di sebelah kanan, sedangkan unsur non logam berada di kiri, dan unsur semi logam berada di tengah-tengah antara logam dan non-logam.
Demikianlah pembahasan mengenai tabel periodik unsur kimia beserta tips untuk membacanya.
Materi kimia seperti tabel periodik akan dipelajari lebih detail, di Sampoerna Academy. Nantinya, para siswa akan mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenai materi di atas langsung dengan praktek di laboratorium sains yang disediakan di setiap sekolah.
Selain itu, ditambah dengan metode pembelajaran berbasis STEAM yang telah diterapkan di Amerika. Dengan metode STEAM, para siswa akan mendapatkan kualifikasi akademik yang telah diakui di level internasional ketika sudah lulus. Untuk mengetahui lebih lanjut metode pelajaran apa saja yang ada di Sampoerna Academy? Klik link berikut ini.
Referensi
Detik.com – Edukasi – Tabel Periodik Unsur Kimia
https://www.youtube.com/watch?v=WpVpFjguvl8