Pernahkan kalian mendengar istilah atom? Mungkin sebagian dari kalian bisa menjawab ya, tetapi tahukah kalian apa yang disebut dengan atom? Pernahkah kalian mendengar teori atom Dalton?
Atom ini berbeda dengan atom-atom yang sering disebut sebagai salah satu bahan dasar dari sebuah peralatan, seperti misalnya ember, piring, kursi, dan lain sebagainya, Atom secara ilmu pengetahuan ini sebenarnya juga sama-sama sebagai bahan baku yang membentuk suatu material. Tetapi secara lebih jelas, yuk simak berikut ini adalah penjelasan mengenai atom.
Pengertian Atom
Atom sendiri adalah unsur yang paling kecil dalam sebuah material. Atom ini disebut sebagai unsur yang lebih kecil lagi dibandingkan dengan nuklir. Atom sudah tidak bisa dibelah atau dibagi menjadi unsur lain. Atom bisa berdiri sendiri, tetapi dapat menjadi satu untuk membentuk sebuah senyawa.
Penelitian mengenai atom pada abad ke-20 menjelaskan bahwa atom terdiri dari partikel-partikel yang lebih kecil lagi, yang dinamakan dengan sub atom.
Wujud Atom
Atom disebut berbentuk lingkaran yang berdiameter hanya sebesar 6-30 mm, padahal hal tersebut ternyata salah karena atom sebenarnya tidak bisa dilihat oleh kasat mata. Menurut perbandingannya, atom hanya sebesar 1/100.000 ketika kelereng dibandingkan dengan suatu lapangan bola.
Karena ukurannya yang begitu kecil, atom tidak bisa terlihat secara kasat mata. Bahkan, dengan bantuan mikroskop pun, atom juga masih tidak bisa terlihat.
Atom ini memiliki sebuah pusat yang dinamakan dengan inti atom atau juga disebut dengan nukleus. 99 persen dari berat atom disebut berada pada inti atom tersebut.
Inti atom dikelilingi oleh tiga unsur yang bernama elektron, proton, dan neutron. Elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, sedangkan neutron bermuatan netral alias tidak positif dan tidak negatif.
Sejarah Atom
Atom pertama kali ditemukan di Yunani oleh dua filsafat yang bernama Democritus dan Leucippus, sekitar 450 tahun sebelum masehi. Kedua ilmuwan itu lantas menamai penemuannya dengan sebutan atom yang bersal dari Bahasa Yunani, yaitu Atomos.
Atomos memiliki arti yaitu tidak terbagi (a = tidak, tomos = terbagi), karena memang atom adalah sesuatu yang tidak bisa dibagi. Democritus dan Leucippus lantas menjelaskan bahwa atom ini adalah penyusun dari segala macam material yang ada di dunia. Namun menariknya, teori ini pada awalnya justru diabaikan oleh masyarakat karena tidak bisa dibuktikan.
Tetapi, pada tahun 19803 ilmuwan fisika asal Inggris, John Dalton, justru mengembangkan teori dari atom yang sebelumnya dikemukakan oleh Democritus dan Leucippus. Setelah teori Dalton dicetuskan, kemudian muncul teori-teori pengembangan lainnya.
Setelah Dalton, ilmuwan Joseph John Thomson mulai mengembangkan teori atom juga. Menurutnya, atom adalah partikel berbentuk bola bermuatan proton yang bermuatan elektron di sekitar bola tersebut.
Kemudian, teori atom juga dipaparkan oleh Ernest Rutherford. Rutherford sebenarnya sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Thomson, dimana ia menjelaskan bahwa atom adalah partikel tersusun dari proton dan neutron yang dikelilingi oleh elektron. Namun, dari ketiga teori tersebut, teori Dalton menjadi teori yang paling tua dan terus dijadikan menjadi dasar.
Baca juga: Momen Inersia: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal
Teori Atom Dalton
John Dalton bisa dibilang sebagai pelopor yang mempopulerkan teori atom yang di dunia. Sebab, teori atom yang dikemukakan oleh Dalton ini disebut sebagai teori atom tertua di dunia. Lewat argumen yang disampaikannya, teori-teori atom juga terus berkembang.
Dalton melakukan penelitian dengan dasar teori pertama atom yang dikemukakan oleh Democritus dan Leucippus. Dalam penelitiannya tersebut John Dalton membuktikan bahwa atom memang tidak bisa terbagi lagi menjadi suatu zat yang lebih kecil lagi.
Teori dari Dalton ini juga menunjukkan model atom yang paling sederhana dibanding yang lainnya. Namun, setelah digunakan selama ratusan tahun teori dari Dalton pun akhirnya dibantah oleh ilmuwan-ilmuwan setelahnya.
Sejarah Teori Atom Dalton
John Dalton pada mulanya memaparkan bahwa atom itu seperti halnya blok bangunan yang tersusun, tetapi dalam masalah ini terkait sebuah struktur kimia.
Dalton kemudian mulai mengembangkan hukum yang bernama hukum perkembangan ganda yang mulai ditunjukkan ke dunia pada tahun 1803. Ketika itu ia juga menggunakan dasar dari ilmu yang disampaikan oleh Joseph Proust dan Antoine Lavoisier.
Ilmu timah yang disampaikan oleh Joseph Proust membuat Dalton mendapatkan kesimpulan bahwa sebuah timah yang memiliki berat 100 gram berpotensi bercampur 13,5 g dan 27 g oksigen dan akan menghasilkan rasio 1:2.
Dalton menjelaskan bahwa dalam penelitiannya itu menghasilkan bahwa satu atom senyawa timah bisa bergabung dengan sejumlah atom oksigen. Hal itu yang membuat Dalton mempercayai bahwa air dapat menyerap gas dalam ukuran-ukuran yang berbeda.
Lewat penelitian tersebut Dalton akhirnya mengusulkan bahwa setiap unsur kimia hanya terdiri dari satu jenis atom unik. John Dalton pun menegaskan bawa eksperimen yang dilakukannya sudah melalui pemeriksaan empiris, sehingga ia meyakini bahwa teori atom murni teori ilmiah.
Bunyi Teori Atom Dalton
Dari penelitian yang telah dilakukan, Dalton akhirnya menyimpulkan bahwa:
- Seluruh materi terbentuk dari kumpulan atom yang tidak bisa dipisahkan.
- Unsur atom yang dihasilkan dari sebuah senyawa memiliki karakteristik dan massa yang berbeda.
- Senyawa masing-masing atom memiliki hasil yang berbeda-beda.
- Dua atom yang dipertemukan dapat menghasilkan sebuah senyawa sampai molekul.
- Atom yang tidak sama jenisnya tetap bisa bergabung dan menghasilkan senyawa dengan perbandingan tertentu.
- Partikel penyusun sebuah atom mengandung zat yang senada.
Kelemahan Teori Atom Dalton
Meski memang teori ini menjadi teori tertua, teori Dalton ini bukan tanpa kelemahan. Ada beberapa kelemahan dari argumentasi yang disampaikan oleh John Dalton. Argumentasi-argumentasi itu membuat teori dari Dalton bisa terbantahkan.
Pertama, teori Dalton menjadi teori atom tertua yang ada di dunia ini, oleh karena itu teori Dalton bisa saja terbantahkan karena adanya perkembangan teknologi. Salah satu contohnya adalah ketika atom bisa berubah unsur ketika direaksikan dengan nuklir.
Kelemahan lain dari teori atom Dalton adalah karena adanya isotop yang bisa membuat atom tidak sama lagi. Isotop bahkan menunjukkan bahwa setiap atom hanya sama nomor atomnya saja, sedangkan massa dari atom tersebut bisa berbeda.
Kemudian, teori Dalton juga tidak bisa menjelaskan mengapa sebuah atom bisa menjadi penghantar arus listrik, padahal listrik adalah sebuah elektron yang bergerak.
Terakhir adalah, seiring dengan perkembangan zaman, telah ditemukan berbagai macam senyawa yang memiliki perbandingan bilangan yang sedikit rumit karena tidak bulat. Hal itu menyebabkan argumen dari teori Dalton yang mengatakan bahwa perbandingan antar senyawa adalah bulat.
Kelebihan Teori Atom Dalton
Kelebihan dari teori Dalton, yaitu pertama teori ini memiliki model yang bisa dijadikan kesempatan untuk membuat ilmuwan lain melakukan pengembangan terhadap teori ini.
Dengan segala kelemahan yang dimiliki teori Dalton, ilmuwan lain dapat memperbaiki segala kelemahan yang didapat dari argumen Dalton sehingga bisa membuat teori Dalton lebih logis dan terbukti.
Kemudian, teori Dalton juga bisa dijadikan pemicu bagi ilmuwan untuk megembangkan bibit-bibit atom baru sehingga bisa menjawab kelemahan dari teori Dalton.
Teori dari Dalton ini intinya bisa dijadikan dasar bagi teori-teori yang lainnya untuk terus dikembangkan sebagai pembetulan dari teori sebelumnya.
Demikianlah pembahasan mengenai teori atom yang dicetuskan oleh John Dalton. Materi teori atom ini tentunya akan masuk ke dalam kurikulum Sampoerna Academy yang telah mengadopsi kurikulum terbaik di dunia.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi yang diakui secara internasional. Ini karena Sampoerna Academy mengadopsi kurikulum terbaik dunia dan metode berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math) yang diterapkan di Amerika.
Referensi
Studiobelajar.com – Teori Atom
https://www.youtube.com/watch?v=pclJ1n-fZlQ